Bom, Rudal, hingga Roket tanpa Asap bakal Perkuat Alutsista Nasional

2022-04-26T21:41:25.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

download.jpg
yang bergerak dibidang industri strategis dengan menawarkan layanan bahan peledak yang terpadu untuk sektor Migas, Pertambangan Umum, Kuari dan Konstruksi, serta sektor Pertahanan.

JAKARTA — Dahana terus berinovasi memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista dan alat peralatan pertahanan dankKeamanan (alpalhankam) nasional. Produk yang sedang dikerjakan yakni Bomb P Series, roket R-HAN 122B, rudal panggul merapi, senjata lawan tank (SLT), dan berbagai inovasi produk lainnya.

Dahana adalah anak usaha BUMN PT Len Industri yang bergerak di bidang industri strategis dengan menawarkan layanan bahan peledak yang terpadu untuk sektor migas, pertambangan umum, kuari dan konstruksi, serta sektor pertahanan.

Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman memberikan penjelasan terkait produk yang sedang dalam proses pengerjaan, yakni Bomb P Series merupakan hasil kolaborasi dengan Sari Bahari, roket R-HAN 122B merupakan produk konsorsium roket nasional yang digawangi PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan BRIN, tempat Dahana bertugas pada bagian bahan pendorongnya (propelan) beserta kendaraan peluncurnya yang berkolaborasi dengan SAS Aero Sishan. 

“Untuk memenuhi peralatan tempur Angkatan Udara (AU), kami menyediakan Bomp P Series yang biasanya diaplikasikan pada pesawat tempur seperti Sukhoi. Dengan bahan peledak TNT, Bom P Series yang terdiri dari Bom P-100L, P-250L, dan P-500L memiliki kemampuan ledak dengan efek pecahan yang dapat menghancurkan bangunan, serta benda bergerak di area yang luas,” terang Wildan dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 26 April 2022.

Sementara itu, untuk mendukung pasukan infanteri, Dahana mengembangkan alat senjata lawan tank (SLT) buatan lokal hasil kolaborasi dengan Harrif Daya Tunggal Engineering. Senjata panggul pemusnah tank ini diklaim dapat menjangkau hingga 300 meter. Ada juga rudal panggul hasil kolaborasi bersama dengan Center for Integrated Research and Innovation (Cirnov) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) Angkatan Udara (AD) yang diklaim dapat mencapai sasaran hingga 3 km.

Dahana juga aktif melakukan uji coba peroketan. Dahana saat ini telah melakukan uji coba roket tanpa asap pertama di Indonesia atau propelan smokeless. Selain itu, Dahana juga melakukan berbagai upaya untuk memajukan industri bahan peledak di sektor komersil berbasis dual use of technology dari asam nitrat pekat.

“Turunan asam nitrat untuk sektor militer terdapat spherical powder propellant untuk isian peluru dimana kami dengan Pindad berkolaborasi dan tinggal selangkah lagi kemandirian propelan dapat terwujud sehingga kami mohon dukungan bapak presiden kami mengharapkan ada injection oleh pemerintah,” terang Wildan.

Saat ini, Dahana juga tengah membangun pabrik amonium nitrat di Bontang Kalimantan Timur yang rencananya akhir tahun 2022 ini rampung.

“Selain itu, kami sudah menyelesaikan pembangunan pabrik elemented detonator sebagai bahan baku detonator dan kami mohon perkenan Bapak untuk meresmikan Pabrik tersebut,” terang Wildan Widarman.  (*) 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Heriyanto pada 26 Apr 2022