BI: Inflasi Gabungan Dua Kota di Lampung pada Juni 2023 Masih Terkendali

2023-07-04T07:12:23.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi komoditas kopi salah satu sumber Inflasi Lampung pada Juni 2023.
Ilustrasi komoditas kopi salah satu sumber Inflasi Lampung pada Juni 2023.

BANDARLAMPUNG - Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Lampung pada bulan Juni 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm), lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode Mei 2023 yang mengalami deflasi sebesar 0,07% (mtm), dan lebih rendah dari rata-rata inflasi bulan Juni pada 3 (tiga) tahun terakhir yang tercatat inflasi 0,51% (mtm). 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Irfan Farulian mengatakan, tingkat inflasi IHK tersebut lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,14% (mtm) dan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatera sebesar 0,27%(mtm). Secara tahunan, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Lampung bulan Juni 2023 tercatat sebesar 3,24% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Nasional sebesar 3,52% (yoy), namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatera sebesar 2,71% (yoy).

Jika dilihat dari sumbernya, inflasi pada bulan Juni 2023 didorong oleh peningkatan harga pada beberapa komoditas seperti: cabai rawit, kopi bubuk, tarif jalan tol, telur ayam ras, dan rokok kretek filter dengan andil masing-masing sebesar 0,033%; 0,025%; 0,022%; 0,022%; dan 0,019%. Inflasi pada bulan laporan terutama disebabkan oleh mulai berakhirnya periode panen cabai rawit di sentra produksi Lampung Selatan dan Pringsewu sejalan dengan kondisi iklim yang mulai memasuki masa peralihan musim. 

Sementara itu, kenaikan harga kopi bubuk disebabkan oleh hasil produksi kopi robusta pada masa panen (Juni s.d. Agustus) yang tidak optimal sebagai dampak dari siklus musim hujan yang lebih lama dan kemudian musim panas dengan suhu lebih tinggi. Kenaikan harga telur ayam ras pada Juni 2023 disebabkan oleh adanya keterbatasan pasokan akibat pemotongan dini induk ayam petelur oleh pelaku usaha sebagai upaya untuk mengurangi beban kerugian pada bulan-bulan sebelumnya. Lebih lanjut, kenaikan harga tarif jalan tol sejalan dengan adanya penyesuaian harga yang dilakukan oleh PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang resmi mengumumkan kenaikan tarif tol di Lampung untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) pada Kamis 25 Mei 2023.

Inflasi pada bulan Juni 2023 tertahan oleh deflasi pada sebagian komoditas, antara lain bensin, bawang merah, minyak goreng, obat dengan resep, dan popok bayi sekali pakai/ diapers dengan andil masing-masing sebesar -0,061%; -0,032%; -0,019%; -0,016%; dan -0,008%. 

Penurunan harga bensin sejalan dengan penurunan harga yang dilakukan oleh PT. Pertamina untuk Pertamax dan Pertamax Turbo dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. 

“Adapun penurunan harga bawang merah, minyak goreng, dan obat dengan resep dipengaruhi oleh peningkatan pasokan sejalan dengan mulai masuknya periode panen bawang merah, kelapa sawit, serta mulai terealisasinya impor obat-obatan. Lebih lanjut, penurunan harga diapers sejalan dengan tren penurunan harga bahan baku pulp sejak Maret 2023,”papar Irfan.

NTP Provinsi Lampung 

NTP Provinsi Lampung pada bulan Juni 2023 tercatat sebesar 108,96, tumbuh 2,79% (mtm) jika dibandingkan dengan 105,99 pada bulan sebelumnya. Kenaikan NTP ini didorong oleh subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan Budidaya yang masing-masing meningkat sebesar 1,36% (mtm), 5,96% (mtm), 4,06% (mtm), 2,01% (mtm), dan 1,75% (mtm).

Sejalan dengan kenaikan harga acuan CPO dunia akibat sentimen dunia terhadap implementasi B35 di Indonesia. Meski NTP Provinsi Lampung secara umum tercatat di atas 100, NTP subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan Budidaya masih berada di bawah 100 yang tercatat masing-masing sebesar 99,81 dan 98,24.(*)