Bank Indonesia
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) Februari 2022 tercatat sebesar Rp7.672,4 triliun atau tumbuh 12,5% year on year (yoy), tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2022 sebesar 12,8% yoy.
Kepala Departemen Komunikasi sekaligus Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,3% yoy dan uang kuasi sebesar 5,9% yoy.
Uang beredar dalam arti sempit sejak posisi September 2021, M1 terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
Sementara itu, untuk perkembangan M2 pada Februari 2022 sejalan dengan berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit di tengah perlambatan ekspansi keuangan pemerintah dan aktiva luar negeri bersih.
"Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,9% yoy meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4% yoy," paparnya dalam keterangan resminya pada Kamis, 24 Maret 2022.
Sebagai informasi, kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker's acceptances), dan tagihan repo.
Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.
"Sementara itu, ekspansi keuangan pemerintah yang tercermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 42,7% yoy lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Januari 2022 sebesar 48,1% yoy," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, di sisi lain aktiva luar negeri bersih tumbuh 1,4% yoy, melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,8% yoy.(*)