keamanan data
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA) dan presiden direkturnya Jahja Setiaatmadja, mendapatkan predikat dalam ajang The Asian Banker Leadership Achievement Awards 2023.
Di ajang tersebut, BCA memperoleh predikat Bank of the Year in Asia Pacific for 2023. Sementara itu, Jahja Setiaatmadja dianugerahi predikat Chief Executive Officer (CEO) of the Year in Asia Pacific for 2023.
Dalam ajang tersebut, Jahja menerima langsung penghargaan dari Asian Banker bersama Direktur BCA Frengky Chandra Kusuma di Bangkok, Thailand, pada 13 Juni 2023.
Pemenang dalam penghargaan ini dinilai berdasarkan penilaian komprehensif dan transparan dari The Asian Banker yang meliputi empat kriteria utama, yaitu kinerja keuangan, pencapaian dalam mengatasi tantangan, komunikasi rencana bisnis strategis, dan kekuatan serta komitmen tim dalam kolaborasi menuju visi bersama.
The Asian Banker dalam ajang ini menyoroti pertumbuhan kinerja BCA dengan posisi rasio keuangan yang cukup baik, yang mana pada akhir 2022, BCA tercatat memiliki tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 24,7% dan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) sebesar 3,7%.
Sementara itu, rasio biaya terhadap pendapatan (cost-to-income ratio/CIR) tercatat sebesar 32,5%, dan risiko kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 1,8%.
Kemudian, laba bersih BCA pada tahun 2022 pun dicetak dengan kinerja yang dinilai cukup impresif oleh Asian Banker, yakni tumbuh 29,6% secara tahunan di angka Rp40,7 triliun.
Kapitalisasi pasar BCA pun tumbuh dengan tingkat tahunan gabungan atau compound annual rate lebih dari 44% selama dua tahun terakhir, dan angkanya mencapai Rp1,19 kuadriliun pada akhir April 2023.
Pencapaian tersebut pun membuat BCA menjadi perusahaan terbuka dengan kapitalisasi pasar terbesar tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di Asia Tenggara.
Jahja mengatakan, kondisi perseroan saat ini diwarnai dengan berbagai tantangan dan menjadi suatu ujian atas ketahanan model bisnis dari BCA.
"Memiliki model bisnis yang teruji, memungkinkan kami untuk kembali menghasilkan kinerja keuangan yang solid. Sepanjang tahun, BCA fokus dalam mengoptimalkan berbagai peluang usaha dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian. Kami senantiasa mendorong penyaluran kredit untuk mendukung pemulihan perekonomian Indonesia," kata Jahja dikutip dari keterangan tertulis, dikutip Jumat 30 Juni 2023.
Untuk kategori CEO of the Year in Asia Pacific, Jahja mendapatkan penghargaan karena pengakuan The Asian Banker terhadap kepemimpinannya yang strategis dalam menghasillkan perusahaan yang solid dan berkelanjutan.
Jahja pun menyampaikan, pihaknya senantiasa mengutamakan kepuasan, keamanan, dan kenyamanan konsumen saat bertransaksi. Pada tahun 2022, frekuensi transaksi kembali mencetak rekor tertinggi, yakni mencapai 24,1 miliar kali.
"Kami terus mengupayakan adanya inovasi, layanan perbankan terkini, dalam rangka memberikan yang terbaik kepada nasabah. Kami menawarkan berbagai produk dan layanan kepada nasabah dengan harapan dapat menciptakan nilai tambah perusahaan," kata Jahja.
Dua penghargaan ini juga didasari atas kebijakan perusahaan dalam mendukung inisiatif dari bisnis yang berkelanjutn.
Per-tahun 2022, portofolio pembiayaan berkelanjutan BCA mengalami pertumbuhan sebesar 14,9% menjadi Rp183,2 triliun dan berkontribusi terhadap 25,4% terhadap total portofolio pembiayaan.
Jahja pun mengatakan bahwa penghargaan yang diterima perseroan dan dirinya didedikasikan kepada para nasabah BCA, dukungan pemerintah dan regulator, serta kerja keras seluruh karyawan BCA di penjuru negeri.
"Setiap prestasi yang dipercayakan kepada BCA tentu menjadi motivasi tersendiri bagi kami untuk terus melakukan pengembangan, baik dari sisi kinerja maupun kontribusi kami pada pembangunan ekonomi dalam negeri. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjadi bank terdepan yang senantiasa di sisi nasabah," pungkas Jahja.(*)