Bangga! Tri Meilan Purwati Anak Muda Lampung Bawa Suara Perubahan di SINTESIS 2025 KPK

2025-08-12T06:57:28.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Tri Meilan Purwati saat mengikuti agenda internasional.
Tri Meilan Purwati saat mengikuti agenda internasional.

BANDARLAMPUNG - Tri Meilan Purwati gadis muda yang baru menginjak usia 21 tahun berhasil membuktikan bahwa keberanian, konsistensi, dan kerja keras dapat membuka jalan menuju panggung nasional.

Mahasiswi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Raden Intan Lampung ini terpilih sebagai salah satu dari 50 peserta terbaik SINTESIS 2025 KPK RI dari lebih dari 2.200 pendaftar se-Indonesia.

Sinergi Integritas Muda Indonesia (SINTESIS) 2025 merupakan upaya strategis melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berani jujur, berintegritas, dan berani melawan korupsi.
Program kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai pelatihan, tetapi juga sebagai gerakan nasional yang melibatkan generasi muda dalam perlawanan sistemik terhadap korupsi.

Meilan akan membawa nama Provinsi Lampung dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung di Jakarta dan Bogor pada September mendatang.

Perjalanan Tri Meilan bermula sejak SMP dan SMK, ketika ia mulai jatuh cinta pada dunia public speaking dan organisasi. Saat SMK, ia semakin aktif di organisasi pelajar, menemukan panggilan hati di bidang sosial, dan terjun sebagai relawan. “Dari menjadi relawan, aku merasa menemukan diriku sendiri, sekaligus kebahagiaan,” kenangnya saat diwawancarai oleh tim Kabarsiger, Senin (11/8).

Pengalaman relawan itu membuka pintu bagi Tri Meilan untuk bergabung di berbagai organisasi, termasuk Yayasan Penggerak Lingkungan Sosial yang kini ia pimpin, serta PKBI Lampung yang membawanya menjadi delegasi pada forum nasional dan internasional. Salah satunya adalah ESEAOR Regional Forum di Filipina, di mana ia menjadi satu-satunya perwakilan remaja Indonesia yang berbicara soal advokasi remaja di kancah dunia.

Namun, semua pencapaian itu bukan tanpa pengorbanan. Waktu istirahat yang terpotong, momen bersantai yang hilang, dan tantangan di lapangan menjadi bagian dari proses.

“Kalau kita bener-bener mau belajar, pasti ada waktu yang harus kita relain. Tapi, di balik itu semua, banyak banget hal berharga yang bakal kita dapetin” ujarnya.

Bagi Tri Meilan, sosok yang paling menginspirasi adalah ibunya sendiri. Sang ibu adalah alasan di balik semua perjuangan, didukung mentor yang membimbingnya, dan sahabat-sahabat yang selalu memberi semangat. Fokus utamanya kini adalah menyelesaikan studi S1 dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, sembari terus mengembangkan Yayasan Penggerak Lingkungan Sosial agar menjadi ruang yang mampu mengangkat suara perempuan dan anak muda, dari tingkat lokal hingga internasional.

Tri Meilan pun menyampaikan pesan kepada generasi muda lainnya, “Ayo mulai berani mencoba hal baru dan eksplorasi potensi diri kamu. Terkadang kita bukan tidak punya kemampuan, tapi tidak punya keberanian. Stop membandingkan diri dengan orang lain, dan ciptakan jalan cerita hidupmu sendiri.”

Kisah Tri Meilan Purwati menjadi bukti bahwa anak muda daerah pun bisa berdiri sejajar di panggung nasional, membawa suara perubahan, dan menginspirasi banyak orang. (*)