PHK
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Awal tahun 2024 sudah dibuka dengan rentetan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK pada perusahaan teknologi, mulai dari e-commerce hingga raksasa Google diketahui mengurangi jumlah pegawainya.
Google mengumumkan telah memberhentikan ratusan karyawan di berbagai tim di setiap divisi Google Assistant, Devices, dan Services untuk memangkas biaya.
Melansir dari Reuters, Google memberhentikan ratusan orang di unit Voice Assistant-nya, ratusan peran di tim Pixel, Nest, dan Fitbit, hingga sebagian besar orang di tim augmented reality (AR). Kemudian, ratusan orang dalam tim teknik pusat Google juga terkena dampaknya.
Lalu perusahaan apa saja yang melakukan PHK di awal tahun 2024?
Berdasarkan catatan TrenAsia.com, Platform belanja online di Asia Tenggara, Lazada baru saja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 20% dari total karyawan mereka dalam upaya restrukturisasi terbaru. Kabar ini disampaikan oleh LatePost pada hari Selasa, 9 Januari 2023.
Langkah pengurangan tenaga kerja ini tidak hanya berdampak terhadap karyawan baru, tetapi juga mencakup peran-peran senior. Langkah ini disebut-sebut diambil dengan harapan dapat mengurangi biaya operasional, mengingat Lazada melayani enam negara yang memiliki tim operasional dan dukungan sendiri-sendiri.
Pemutusan hubungan kerja ini dilaporkan mempengaruhi beberapa departemen, seperti tim komersial dan pemasaran. Namun, perusahaan menghindari mengungkapkan rincian jumlah karyawan yang terkena dampak di Singapura dan Asia Tenggara.
Menyusul Lazada, perusahaan teknologi finansial (fintech) Flip, yang dikenal sebagai penyedia layanan pembayaran dan transfer uang, mengumumkan keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian karyawan mereka.
Rincian mengenai jumlah karyawan yang terkena dampak tidak diungkap secara rinci. Flip telah menegaskan komitmennya untuk memberikan kompensasi yang adil sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk menjaga kelangsungan bisnis di tengah dinamika pasar yang berubah dengan cepat.
Aplikasi belajar bahasa Duolingo, memutuskan kontrak dengan 10% penerjemahnya bulan lalu dalam usaha mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif atau AI ke dalam layanannya, seperti yang dilaporkan oleh beberapa sumber.
Juru Bicara Duolingo mengkonfirmasi pemotongan tenaga kerja pada bulan Desember 2023 kepada Bloomberg pada hari Senin, menyatakan bahwa Duolingo "tidak lagi memerlukan banyak orang untuk melakukan jenis pekerjaan yang dilakukan beberapa kontraktor ini."
Dalam pernyataan kepada Pittsburgh Post-Gazette, juru bicara Duolingo mengatakan perusahaan menggunakan "kecerdasan buatan untuk berbagai fungsi dan tugas berbeda," tetapi mengakui lagi bahwa "ada sejumlah kebenaran pada gagasan bahwa kecerdasan buatan berkontribusi pada pengurangan tenaga kerja kontrak kami,"tutupnya. (*)