Awal Pekan Rupiah Dibuka Naik Tipis ke Rp14.890 per Dolar AS

2022-09-05T11:18:25.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ilustrasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.
Ilustrasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.

BANDAR LAMPUNG - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini dibuka menguat usai pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada Sabtu kemarin. Namun penguatan nilai tukar rupiah ini diperkirakan tidak berlangsung lama.

Pada Senin, 5 September 2022 Rupiah pagi ini menguat 6 poin atau 0,04 persen ke posisi 14.890 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.896 per dolar AS.

"Sabtu kemarin diumumkan kenaikan BBM subsidi oleh Presiden. Ini bisa menjadi pemberat rupiah pekan ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip Senin, 5 September 2022.

Pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu 3 September 2022. Pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk Solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Kemudian, untuk BBM nonsubsidi, pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

"Ekspektasi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan dalam negeri karena kenaikan BBM subsidi ini, bakal memberi tekanan ke rupiah," kata Ariston.

Ariston menyampaikan, penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang akan menekan laju pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, lanjut Ariston, sentimen The Fed juga masih besar di pasar keuangan yang membuat dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya.

"Pasar masih berekspektasi bank sentral AS akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level 14.900 per dolar AS hingga 14.980 per dolar AS. (*)