Awal 2024, Presiden Jokowi Sudah Impor 25 Juta Ton Beras dari 3 Negara

2024-01-23T09:29:19.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan impor beras sebanyak 2,5 juta ton pada Januari 2024 untuk menjaga ketersediaan pasokan dan cadangan beras pemerintah (CBP).
Pemprov Jateng Pastikan Stok Baras Selama Ramadan Hingga Lebaran 2024 Dalam Kondisi Aman.

JAKARTA - Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan impor beras sebanyak 2,5 juta ton pada Januari 2024 untuk menjaga ketersediaan pasokan dan cadangan beras pemerintah (CBP).

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan impor ini dilakukan untuk mengatasi defisit beras akibat El Nino, mengingat saat ini stok beras di Bulog tinggal 1,4 juta ton.

Arief menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan beras di Gudang Bulog di Temanggung.

Menurut dia, dari 2,5 juta ton tersebut, 2 juta merupakan impor dari Thailand dan Vietnam. Sedangkan 500.000 ton merupakan susulan impor beras tahun 2023 dari Myanmar.

Arief menuturkan akibat dampak el nino Indonesia kekurangan 2,8 juta ton beras. Padahal kebutuhan untuk satu bulan sekitar 2,5 juta ton sampai 2,6 juta ton.

Percepatan pemasukan impor, katanya, berkaitan dengan persiapan kebutuhan untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.

"Mohon maaf harus mengambil keputusan pahit harus mengimpor, tapi ini impor yang terukur, jadi importasi ini masuk ke gudang Bulog dan hal ini akan dipakai untuk intervensi pemerintah seperti bantuan pangan kemudian stabilisasi pasokan dan harga pangan," katanya dikutip dari Antara, Rabu, 22 Januari 2024.

Selain itu, kebutuhan-kebutuhan khusus misalnya untuk premium diberikan kepada para penggiling padi sebanyak 200.000 ton. Kemudian tahun ini sudah disetujui Presiden 200.000 ton lagi.

Arief menyampaikan pada 2024 lebih dari 1 juta hektare lahan pertanian di Indonesia sudah ditanami padi. Kemudian, diperkirakan 2 - 3 bulan ke depan akan dilakukan panen raya. Maka, pemerintah tidak lagi mengimpor beras.(*)