Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Emiten waralaba, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dikabarkan akan melakukan dua aksi korporasi besar secara bersamaan, yakni stock split dan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Mengutip informasi keterbukaan efek Jumat, 13 Januari 2022, Rights Issue, perseroan akan menawarkan sebanyak 461,17 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Sedangkan Stock Split akan dilakukan dengan rasio 1:10.
Untuk Rights Issue, pelaksanaannya akan dilakukan setelah perseroan mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ya g bakal diselenggarakan 17 Februari 2023 mendatang.
Kemudian, aksi korporasi juga dapat dilakukan setelah perseroan menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen pendukungnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan dinyatakan efektif oleh OJK.
“Ketentuan penambahan modal, termasuk harga pelaksanaan final atas HMETD dan jumlah final atas saham baru yang akan diterbitkan akan diungkap dalam prospektus, yang akan disediakan bagi para pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata manajemen Alfamidi seperti dikutip TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com
Sebagai Informasi, rights issue akan dilaksanakan dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.
Rencananya, rights issue akan dilaksanakan dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK.
Sebagaimana diungkapkan manajemen, pelaksanaan rights issue akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi perseroan diantaranya memperkuat struktur permodalan perseroan khususnya meningkatkan kemampuan kas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan, sehingga memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
“Setelah pelaksanaan rights issue, maka pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu, maka persentase kepemilikan saham secara keseluruhan akan terdilusi maksimum sebesar 13,79 persen,” lanjut manajemen.
Lebih lanjut lagi, dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk modal kerja dan pengembangan usaha, serta investasi pada entitas anak perseroan.
Secara terpisah, mengutip keterangan Resmi Alfamidi mengenai Stock Split, Direktur dan Corporate Secretary MIDI Suantopo Po mengatakan bawa tujuan pemecahan saham juga dilandasi keinginan untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar di masyarakat. Terlebih dalam menarik perhatian investor.
Suantopo menambahkan, Dengan adanya pemecahan nilai, maka diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham perseroan di BEI.
Berdasarkan pantauan, ua aksi korporasi yang dilakukan MIDI membuat harga sahamnya melejit 24 % pada penutupan perdagangan Kamis, 12 Januari 2023 dengan harga Rp3.680.
Pada penutupan kemarin, total volume bersih yang dibeli mencapai 210,70 ribu dengan nilai transaksi neto sebesar Rp716,15 juta. Sedangkan Frekuensi perdagangan mencapai 312 kali dengan kapitalisasi pasar sebanyak Rp10,61 triliun.(*)