Akses MyPertamina di SPBU Diklaim Aman, Bahaya Jika Panggilan Telepon

2022-06-30T09:54:06.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ilustrasi aplikasi MyPertamina.
Ilustrasi aplikasi MyPertamina.

BANDARLAMPUNG - Warga cemas. Pasalnya, Pertamina akan mulai membatasi pembelian Pertalite dan Solar mulai 1 Juli 2022. Nantinya, warga yang ingin membeli kedua bahan bakar minyak (BBM) itu harus menggunakan aplikasi MyPertamina. 

Kecemasan warga terkait dengan adanya larangan penggunaan HP di SPBU. Padahal, untuk mengakses MyPertamina, mau tidak mau warga harus menggunakan telepon seluler. 

Lantas, apakah menggunakan ponsel untuk mengakses aplikasi atau situs MyPertamina di area SPBU tetap aman?  Peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, Yuyu Wahyu mengatakan secara teknis, mengoperasikan ponsel untuk mengakses aplikasi MyPertamina untuk membeli Pertalite dan Solar di SPBU, terbilang aman.  

Sebab, gelombang elektronik dari koneksi internet ketika mengakses aplikasi MyPertamina, sangat kecil. Sehingga, secara teori, kecil kemungkinan menimbulkan percikan api.  "Setiap hari, kita dihujani gelombang elektromagnetik dari BTS (4G/5G), satelit, TV terestrial, dengan frekuensi yang berbeda-beda," kata Yuyu.

"Tetapi selama ini aman karena memang sinyalnya memiliki daya kecil, yakni -100 dBm (decibel-milliwatts). Itu nggak apa-apa. Kalau tidak aman, sudah kebakaran," lanjut Yuyu dikutip dari KompasTekno pada Rabu, 30 Juni 2022.

Yuyu turut menjelaskan, aktivitas memindai barcode dengan kamera ponsel ketika hendak membayar BBM, juga diklaim aman dan tidak menimbulkan api yang bisa memicu kebakaran.  

"Secara teknis aman, itu hanya optical atau pakai kamera saja. Jadi tidak ada transmisi power antara BTS/ponsel," kata Yuyu.  Justru, aktivitas yang berbahaya adalah ketika melakukan panggilan telepon di area SPBU.  

Menurut Yuyu, ketika menerima atau melakukan panggilan telepon seluler, ada transmisi besar yang dipancarkan atau diterima oleh ponsel.  

Hal itu senada dengan pernyataan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga (Sub Holding Commercial & Trading Pertamina) Putut Andriatno. Dihubungi Kompas.com secara terpisah, Putut mengatakan, larangan penggunaan HP di SPBU yang dimaksud, hanya tidak memperbolehkan menerima atau melakukan panggilan telepon saja. 

Pertamina menyampaikan bahwa pelarangan penggunaan HP di area SPBU sifatnya untuk mencegah pemakaian ponsel yang tidak bertanggungjawab, yang dapat menimbulkan keadaan darurat seperti percikan api.  "Dapat kami sampaikan, larangan penggunaan portable electronic product adalah untuk panggilan masuk atau keluar," ujar Putut.

Yuyu menjelaskan, penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli Pertalite atau Solar dengan melakukan panggilan telepon, memakai "mode" yang berbeda.  "(Keduanya) berbeda. Kalo kita menelepon orang ada transmisi besar lewat BTS. Kalau scan barcode MyPertamina ini beda modenya dan tidak ada transmisi sinyal ke BTS," kata Yuyu.  

"Jadi, menurut saya aman (menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM di SPBU)," jelas Yuyu. (*)