teknologi
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Edukator finansial sekaligus Co-Founder Thirty Days of Luch Podcast Fellexandro Ruby mengatakan, adopsi teknologi digital harus diikuti dengan generasi yang melek secara keuangan, apalagi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di tahun 2030.
"Jangan sampai, karena tidak diikuti dengan pemahaman tentang mengatur keuangan, bukannya jadi bonus demografi, malah jadi boncos demografi," kata Ruby saat diskusi virtual bersama Kredivo pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Berdasarkan riset Nielsen, Ruby memaparkan bahwa secara umum, skor kesehatan finansial Indonesia berada di angka 37 sedangkan Singapura 61. Sehingga, menurut dia, kesenjangan tersebut perlu dikejar.
Selain itu, lanjut Ruby, hanya 2 dari 10 orang Indonesia yang memiliki dana darurat. Ruby menilai hal ini sangat berbahaya mengingat dana darurat seharusnya menjadi sesuatu yang paling dasar dalam perencanaan keuangan.
"Ini berbahaya. Kalau terjadi sesuatu dalam hidup mereka, misalnya kecelakaan tidak punya asuransi atau dirumahkan dari kantor, mereka enggak punya pegangan untuk menghidupi mereka," ujar Ruby.
Ruby juga menuturkan, generasi muda saat ini memiliki kecenderungan untuk memenuhi gaya hidup terlebih dahulu sebelum menabung.
"Saat mengalami kenaikan pendapatan, mereka cenderung untuk spend terlebih dahulu daripada menabung. Lalu, karena mereka percaya diri karena merasa masih muda, mereka buru-buru membeli lifestyle yang belum waktunya," kata Ruby.
"Kita juga punya kebiasaan berhutang. Kembali ke riset Nielsen, hanya setengahnya dari orang-orang yang memiliki kartu kredit dengan penghasilan Rp10 juta, bayar (tagihan) secara full. Sisanya, mereka hanya bayar di angka minimum," lanjut dia.
Oleh karena itu, Ruby menegaskan pentingnya generasi muda saat ini untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang pengelolaan keuangan. Apalagi, saat ini, akses untuk mendapatkan pengetahuan tersebut menjadi sangat mudah berkat adanya teknologi digital.
"Kalau generasi muda paham tentang pemanfaatan produk pinjaman, investasi, dan berbagai jenis layanan keuangan lain sejak dini, mereka bisa membangun kebiasaan perencanaan keuangan yang matang di tengah kemajuan industri keuangan digital," pungkas Ruby. (*)