psikologis
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDARLAMPUNG - Orang yang suka pamer tentu membuat percakapan terasa membosankan dan tidak menyenangkan. Karena yang mereka lakukan adalah berbicara tentang diri mereka sendiri untuk mendapatkan rasa kagum dan pujian.
Jika orang-orang seperti ini ada di sekitar Anda, Anda mungkin bertanya-tanya apa alasan mereka untuk pamer.
Berikut ini TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com merangkum 10 alasan mengapa seseorang pamer menurut konselor berlisensi Hailey Shafir.
Banyak orang yang tampak terlalu percaya diri padahal sebenarnya tidak. Bagi mereka, menyombongkan diri mungkin adalah cara untuk menutupi rasa tidak aman tersebut dan mendapatkan bantuan dari orang lain untuk membangun harga diri.
Ketika mereka tidak tahu cara memvalidasi diri sendiri, maka kecenderungan untuk mencari pengakuan, perhatian, dan pujian dari orang lain pun muncul.
Pamer seringkali adalah trik yang digunakan seseorang untuk disukai oleh orang lain. Sayangnya, teknik ini tidak efektif karena justru akan membangun kesan yang buruk pada diri Anda alih-alih baik.
Tidak semua orang yang menyombongkan diri melakukannya dengan sengaja. Bahkan banyak orang yang tidak menyadari jika tengah pamer.
Meski kadang orang lain bisa melihat jelas bahwa mereka tengah pamer, sebenarnya orang-orang seperti ini hanya ingin berbagi kabar baik dengan teman-temannya atau mencoba membuat percakapan tetap positif.
Membicarakan diri sendiri sampai pamer dan menyombongkan mungkin terjadi saat seseorang sangat gugup selama percakapan.
Mereka bisa saja merasa canggung, sadar diri, atau mencoba mengisi keheningan yang canggung dan melanjutkan percakapan.
Beberapa orang memiliki kesulitan untuk membuka diri kepada orang lain. Dan usaha mereka untuk menjadi lebih terbuka dengan orang lain mungkin terasa canggung dan dianggap sedang pamer.
Keterampilan sosial yang buruk bisa menjadi akar penyebab dari perilaku yang tidak kurang sesuai di pertemanan.
Orang-orang yang memiliki keterampilan sosial buruk cenderung mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyinggung atau mengganggu orang lain.
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan merasakan apa yang mungkin mereka pikirkan, rasakan, dan alami. Sifat menyombongkan diri, pamer, dan narsistik lebih sering terjadi pada orang yang memiliki skor empati rendah.
Untuk seseorang dengan superiority complex, pamer dan menyombongkan diri bisa menjadi cerminan dari pandangan positif mereka yang tidak realistis tentang diri mereka sendiri.
Pamer juga bisa disebabkan oleh rasa rendah diri. Beberapa orang menggunakannya untuk mekanisme pertahanan diri dalam menyembunyikan kekurangan dan ketidakamanan dari orang lain
Beberapa orang menganggap keberadaan orang lain adalah kompetisi yang harus dimenangkan, sehingga mereka tak segan untuk merendahkan orang lain dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
Menyombongkan diri seringkali merupakan perilaku untuk mencari perhatian. Beberapa perilaku pamer dilakukan agar mereka disukai dan mendapatkan pujian. Selain itu juga untuk memicu perasaan iri dan tidak aman pada orang lain.
Pamer dan menyombongkan diri adalah kebiasaan yang menyebalkan tetapi tidak semua orang melakukannya dengan sengaja. Untuk menghadapinya, Anda dapat mengirimkan pesan halus yang tidak menyinggung mereka, mengubah topik pembahasan, atau memberikan balasan yang lebih singkat. (*)