Waspada! Berikut Ciri Lowongan Kerja Palsu dan Cara Menghindarinya

Yunike Purnama - Senin, 10 April 2023 08:30
Waspada!  Berikut Ciri Lowongan Kerja Palsu dan Cara MenghindarinyaPenipuan berkedok lamaran kerja masih banyak terjadi seiring makin mudahnya mencari kerja berkat kemajuan teknologi seperti internet. (sumber: iStockphoto )

BANDARLAMPUNG - Penipuan berkedok lamaran kerja masih banyak terjadi seiring makin mudahnya mencari kerja berkat kemajuan teknologi seperti internet.

Modus penipuan kerja pun semakin beragam bentuknya. Agar tidak jadi korban lowongan palsu, kenali ciri lowongan kerja palsu dikutip dari KitaLulus!

Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu

Mendapatkan panggilan wawancara pasti hal yang membahagiakan. Tapi, kamu perlu hati-hati dan waspada juga, karena modus lowongan kerja palsu semakin beragam.

Perhatikanlah ciri-ciri berikut ini yang biasa digunakan oleh oknum penipu!

1. Persyaratan Menjadi Karyawan Terlalu Mudah dan Umum

Persyaratan menjadi hal penting saat perusahaan membuka lowongan. Sebuah lowongan yang baik dan benar akan menuliskan persyaratan dengan detail, mulai dari kualifikasi pendidikan spesifik, usia, keahlian, pengalaman kerja, dan lainnya.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pelamar yang tepat dan memudahkan HRD untuk menyaring setiap CV.

Berbeda dengan modus lowongan kerja palsu yang biasanya mencantumkan persyaratan yang sangat umum, seakan semua orang bisa melamar dengan sangat gampang. Misalnya seperti berikut ini:

Pendidikan SMK Jurusan Apa SajaUsia Min. 18thnDomisili Jakarta dan SekitarnyaTidak Wajib Memiliki Pengalaman Sebelumnya

Nah, bila kamu menemukan lowongan kerja dengan persyaratan seperti poin-poin di atas, kamu patut waspada. Biasanya lowongan yang dibuka adalah untuk posisi admin atau staf, namun tidak disebutkan lebih detail lagi staf untuk bidang apa.

2. Menawarkan Gaji yang Menggiurkan

Tidak hanya mencantumkan persyaratan yang mudah, ciri lowongan kerja palsu juga biasanya akan mencantumkan gaji yang menggiurkan.

Dalam lowongan akan tercantum angka gaji yang menggiurkan di atas UMR tidak lupa juga dengan bonus dan banyak tunjangan. Mereka tidak segan-segan mencantumkan gaji Rp7-10 juta dengan bonus dan tunjangan yang beragam.

Namun sebelum kamu kepincut dengan tawar tersebut, sebaiknya kamu cari tahu dulu berapa kisaran gaji untuk posisi X sehingga kamu bisa lebih rasional.

Perlu kamu ketahui juga, biasanya perusahaan-perusahaan seperti Unilever, Chevron, atau perusahaan BUMN lainnya, sangat jarang yang mencantumkan gaji secara terang-terangan.

Bila kamu menemukan perusahaan-perusahaan besar yang membuka lowongan dengan mencantumkan gaji yang tidak masuk akal, sebaiknya jangan langsung tergiur.

3. Penggunaan Bahasa Tidak Formal

Ciri loker palsu yang satu ini bisa dengan mudah untuk kamu kenali. Lowongan kerja palsu biasanya menggunakan bahasa yang kurang formal. Tidak hanya itu, kamu juga bisa menemukan banyak typo atau kata yang tidak sesuai EYD.

Berbeda dengan lowongan asli yang dibuat dengan bahasa formal dan memperhatikan tata bahasa yang sesuai dengan EYD.

4. Mencatut Nama Perusahaan Besar

Untuk mencari korbannya, biasanya ciri lowongan kerja palsu mencatut nama perusahaan besar yang sudah terkenal. Tidak jarang mereka juga mengatakan bahwa mereka adalah penyalur kerja untuk perusahaan tersebut.

Ingat, jika kamu mendapatkan undangan wawancara kerja dari perusahaan besar, sebaiknya kamu pastikan lagi di website resmi perusahaan.

5. Alamat Kantor Tidak Jelas

Alamat lowongan kerja palsu biasanya tidak jelas atau menggunakan alamat kantor perusahaan lain.

Atau modus lainnya adalah alamat kantor dan alamat interview berbeda, misalnya alamat kantor di Jakarta Selatan, namun kamu diminta datang interview di Jakarta Utara.

Sebaiknya kamu gunakan Google Maps untuk membuktikan kebenaran alamat tersebut. Cara mudahnya kamu bisa kroscek dengan mencarinya di Google, cukup ketik  “penipu + nama kantor”. Jika benar itu lamaran penipuan, akan banyak blog atau juga forum diskusi yang membahasnya.

6. Menggunakan Email dan Situs Gratis

Jika kamu mendapatkan undangan wawancara melalui email, perhatikan alamat email pengirim. Jika alamat email berbasis gratisan (misal @gmail, @yahoo, @hotmail) kamu sebaiknya tidak perlu menanggapi email tersebut.

Begitu juga dengan situs perusahaan, karena para penipu juga tidak segan membuat website duplikat.

Website resmi perusahaan biasanya akan menggunakan nama perusahaan dan akhiran .com atau .co.id, berbeda dengan situs lowongan kerja palsu yang menggunakan situs gratis seperti Blogspot, Wordpress, Weebly.

Perhatikan juga tampilan struktur website-nya, situs lowongan kerja palsu biasanya tampilannya tidak rapi dan berwarna warni. Berbeda dengan website resmi, tampilannya pasti rapi dan terstruktur.

7. Mencantumkan Semua Nama Kandidat yang Diundang

Undangan wawancara seharusnya bersifat personal, namun dalam lowongan kerja palsu justru semua nama kandidat dicantumkan terang-terangan.

Biasanya mereka memasukkan nama kandidat lengkap dengan identitas seperti nomor KTP serta alamat dan nomor tes palsu.

8. Lowongan Dikirim dalam Banyak Halaman

Lamaran kerja biasanya dikirim sebanyak dengan banyak halaman, bisa sampai tujuh atau lebih banyak lagi. Dari sini saja sudah aneh, karena untuk lamaran kerja asli tidak akan sepanjang itu.

Walau sudah setebal itu, dalam lamaran kamu tidak akan menemukan secara jelas posisi atau lowongan yang akan diseleksi. Deskripsi lebih detail justru untuk penjelasan yang tidak relevan atau tidak perlu disebutkan seperti alat tulis, berpakaian rapi, dll. Cap pada tanda tangan yang hanya berupa logo digital, bukan cap perusahaan asli.

9. Menyebar Lowongan Melalui SMS atau WhatsApp

Jika kamu mendapatkan lowongan dari SMS atau WhatsApp sebaiknya kamu perlu curiga bisa jadi itu penipuan. Apalagi di era internet seperti hari ini.

Contoh lowongan kerja palsu melalui SMS biasanya menggunakan nomor personal, dan di akhir pesan kamu akan diminta untuk merespons dengan membalas pesan tersebut.

Setelah kamu merespons, biasanya oknum penipu akan langsung menelpon untuk meminta data pribadi atau langsung menyuruh kamu datang ke lokasi tertentu untuk proses wawancara.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS