BANDARLAMPUNG - Baru-baru ini istilah doxing kembali kerap disebut di media sosial. Hal ini mungkin terkait oleh isu food vlogger yang baru-baru ini disebut oleh warganet melakukan doxing. 

Akan tetapi, terlepas dari hal itu, doxing adalah suatu tindakan jahat yang dilakukan terhadap orang-orang yang tidak disukai oleh peretas. 

• Meski Banyak Manfaat, Waspada Sisi Gelap Penggunaan WhatsApp
• Tujuh Rekomendasi Drama Terbaru Viu yang Cocok Temani Akhir Pekan
• Benarkah Tren TikTok 'Math Girl' Jadi Pembenaran untuk Boros Belanja
• Akibat Gugatan, CEO Amazon Jeff Bezos Kehilangan Rp77 Triliun dalam Sehari

Seperti yang dilansir Trenasia jaringan Kabarsiger dari Kaspersky pada Jumat, 29 September 2023, doxing atau doxxing adalah tindakan pengungkapan informasi identitas seseorang secara online, seperti nama asli, alamat rumah, tempat kerja, nomor telepon, keuangan, dan informasi pribadi lainnya. Informasi yang sudah didapat tersebut kemudian disebarkan ke publik tanpa izin korban.

Cara Kerja Doxing

Saat ini kita hidup di mana informasi banyak sekali tersebar di internet, termasuk informasi pribadi. Meski begitu, sayangnya orang-orang seringkali kurang memiliki kendali atas informasi tersebut dibandingkan yang mereka yakini. Jika informasi tersebut jatuh di tangan yang salah, data tersebut dapat menjadi senjata yang dapat menjatuhkan kita.

Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara kerja doxing.

Melacak Nama Pengguna

Banyak orang menggunakan nama pengguna yang sama di berbagai layanan atau media sosial. Hal inilah yang memungkinkan para pelaku doxing untuk mendapatkan gambaran tentang minat target dan bagaimana mereka menghabiskan waktunya di internet.

Melakukan Pencarian WHOIS pada Nama Domain

Siapa saja yang memiliki nama domain, informasinya dapat disimpan dalam registri yang sering kali tersedia untuk umum melalui pencarian WHOIS. Misalnya, seseorang yang membeli nama domain tidak menyamarkan informasi pribadinya saat pembelian, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan alamat email yang akan tersedia online sehingga siapapun dapat menemukannya.

Phishing

Jika Anda menggunakan akun email yang tidak aman atau menjadi korban penipuan phishing, hacker dapat mengungkap email sensitif dan mempostingnya secara online.

Menguntit atau Cyberstalking di Media Sosial

Jika akun media sosial Anda bersifat publik, siapapun dapat mengetahui informasi tentang Anda dengan melakukan cyberstalking atau penguntitan terhadap Anda. Hacker yang menguntit Anda akan mencoba mengetahui lokasi Anda, tempat kerja, teman, foto, kesukaan dan ketidaksukaan, tempat yang Anda kunjungi, bahkan nama anggota keluarga hingga nama peliharaan Anda. Dengan menggunakan informasi pribadi tersebut, seorang pelaku doxing dapat menemukan jawaban atas pertanyaan keamanan Anda yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk membobol akun online Anda.

Melacak IP Address

Pelaku doxing dapat menggunakan berbagai metode untuk menemukan IP address Anda yang akhirnya dapat dimanfaatkan untuk melacak lokasi fisik Anda. Begitu hacker mengetahuinya, mereka kemudian dapat menggunakan trik social engineering pada penyedia layanan internet (ISP) untuk menemukan informasi lebih lanjut soal Anda.

Packet Sniffing

Istilah packet sniffing juga digunakan dalam kaitannya dengan doxing. Hal ini mengacu pada doxer yang menyadap data internet, mencari berbagai informasi dari password, nomor kartu kredit, dan informasi rekening bank hingga pesan email lama. Doxer dapat melakukan hal ini dengan menghubungkan ke jaringan online, memecahkan lapisan keamanan Anda, lalu menangkap data yang masuk dan keluar jaringan. 

Memanfaatkan Broker Data

Broker data adalah pihak yang mengumpulkan informasi tentang orang-orang dan menjual informasi tersebut demi keuntungan. Broker data mengumpulkan informasi kepada pengiklan tapi bisa juga dengan menjual catatan tersebut kepada pelaku doxing dengan bayaran tertentu.(*)