Benarkah Tren TikTok 'Math Girl' Jadi Pembenaran untuk Boros Belanja
Yunike Purnama - Minggu, 01 Oktober 2023 16:58BANDARLAMPUNG - Tentu kita belum lupa dengan tren Lucky Girl, Lazy Girl, hingga Pick Me Girl. Tak pernah kehabisan bahan untuk membuat tren-tren baru, pengguna TikTok baru saja tergila-gila dengan tren “math girl”. Meski menggunakan kata matematika tren ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan ilmu bilangan dan angka-angka yang kita pelajari di sekolah.
Dikutip dari Lifestyleasia, math girl adalah cara untuk membenarkan pembelian yang digunakan sebagian wanita untuk pengeluaran belanja mereka. Tren ini pertama kali dikenalkan oleh pembawa acara Radio Selandia Baru Fletch, Vaughan & Hayley
Tren ini mulai viral ketika seorang pengguna TikTok bernama @jazzybaby99 memposting video yang menjelaskan bagaimana dia menghabiskan uang. Dalam video tersebut, dia mengatakan bahwa jika dia membayar sesuatu secara tunai, itu rasanya gratis karena itu tidak mengurangi saldo rekening banknya.
- IPO Oktober, Intip Kinerja dan Profil Kokoh Exo Nusantara (KOCI) Emiten Properti Asal Madura
- Tawarkan Privasi, KAI Siap Rilis Compartment Suites
- Anti Kumuh, Rusunawa Banjir Peminat
Tren ini dengan cepat menjadi viral karena banyak pengguna TikTok yang menggunakan hal serupa. Para pengguna ini akhirnya mulai membuat video mereka sendiri tentang "math girl". Video-video ini sering kali bercanda tentang bagaimana perempuan menggunakan logika yang tidak masuk akal untuk membenarkan pengeluaran mereka.
Berikut adalah beberapa contoh logika "math girl" yang sering digunakan dalam tren TikTok:
- Jika saya membeli sesuatu dengan uang tunai, itu gratis karena itu tidak mengurangi saldo rekening bank saya.
- Jika saya membeli sesuatu dengan kartu kredit, saya akan mendapatkan poin, jadi itu sama saja dengan gratis.
- Jika saya membeli sesuatu dengan diskon, itu sama saja dengan gratis.
- Jika saya membeli sesuatu yang akan saya pakai setiap hari, itu sama saja dengan investasi.
Dikutip dari The Guardian, tren ini juga sempat dikenal saat tahun 90 an ke 2000 an. Kala itu para wanita menyebutnya sebagai matematika mode. Mereka menganggap membeli tas desainer seharga US$800 memang melebihi budget tetapi jika tas itu digunakan setiap hari, dalam satu kali pemakaian biaya yang mereka keluarkan tak lebih dari US$1.
Hashtag #girlmath telah dilihat lebih dari 488 juta kali tayangan. Dari sekian banyaknya pengguna TikTok, tak sedikit yang mengatakan bahwa tren ini melegitimasi stereotip seksis tentang perempuan yang boros. (*)