JAKARTA - Kemajuan dunia digital yang kian pesat, turut menempatkan Vidio.com salah satu bisnis milik PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Tbk sebagai platform over the top (OTT) lokal nomor satu di Indonesia.

"Pada kuartal pertama 2022, Vidio memimpin OTT, Vidio menjadi platform nomor satu di Indonesia," kata Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono dalam paparan publik pada Rabu, 29 Juni 2022.

Prestasi yang ditorehkan Vidio sebagaimana hasil catatan dari Minutes Streamed menempatkan Vidio menjadi OTT nomor satu se Asia Tenggara. Lalu, MAU sebagai OTT nomor satu di Indonesia yang paling banyak ditonton.

Bukan itu saja, aplikasi digital yang menyajikan beragam konten audio visual ini juga menjadi aplikasi video nomor satu yang banyak diunduh di Playstore sebagaimana hasil catatan Top Grossing Entertainment, serta OTT nomor satu di AppStore oleh Top Free Entertainment.

• Juni 2022, PNM Salurkan Pembiayaan Hingga Rp 131,4 Triliun
• Telkomsel Gandeng BNI dan MCAS, Perkuat Ekosistem Digital Perbankan
• Hadirkan BEI dan OJK, Hima Prodi Akuntansi IIB Darmajaya Talkshow Portofolio dan Analisis Investasi

"Saat ini Vidio memiliki distribusi terluas di Indonesia melalui apps, android, pertambahan vidio sebagai pemilik konten terbesar di indonesia lebih dari 1 juta lebih VODs, lebih dari 240 tayangan esport, dan 3.100 live event yang telah tayang melalui program atau platform vidio," sebutnya.

Dari ribuan konten yang tersaji, Vidio pun berhasil mendapatkan hak siar sebagai platform yang bakal menayangkan Fifa World Cup Qatar 2022, sebanyak 64 pertandingan. Termasuk tayangan English Premier League (EPL) yang mendapatkan hak siar resmi English Premier League (EPL) musim 2022-2025.

Atas torehan tersebut, Sutanto menyampaikan bahwa pihaknya kini sedang merancang akselerasi pertumbuhan serta memperkuat perkembangan Vidio.com. Dengan memanfaatkan suntikan dana yang mencapai USD 195 juta..

Suntikan dana tersebut terbagi, pertama USD 150 juta pada 1 November 2021 dari AffinityEquity Partners. Lalu USD 45 juta pada 14 Juni 2022, diterima dari DBS Energy and Infrastructure, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, Grab, Other Parties.

"Memang kalau kita masuk ke digital media ini selalu ada masa transisi kita bicara masa transisi terlebih dahulu. Nah, untuk kita bisa sukses, di platform digital kita harus mengembangkan pengguna dan kita juga harus mengembangkan sisi konten, dan kedua teknologi," ucapnya. (*)