Tujuh Skill Keuangan yang Tidak Banyak Diajarkan di Sekolah
Yunike Purnama - Jumat, 23 Juni 2023 16:37JAKARTA - Sekolah adalah salah satu tempat yang dituju masyarakat pada umumnya untuk memperoleh ilmu atau pelajaran termasuk soal keterampilan. Ilmu tersebut akan membantu murid-murid untuk melanjutkan sekolah dan bekal di masa depannya nanti.
Meski begitu tidak semua sekolah mampu mengajarkan beberapa keterampilan yang dibutuhkan di kehidupan nyata, salah satunya soal skill keuangan. Padahal, keterampilan mengelola keuangan adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan dipraktikkan dengan baik.
- Sanofi Consumer Healthcare Luncurkan PharmAcademy
- OJK Luncurkan Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) untuk Masyarakat Desa
- Lima Tahun Berkarya, COO TikTok Mundur
Keterampilan Soal Keuangan yang Sering Luput Diajarkan di Sekolah
Berikut beberapa skill keuangan yang tampaknya jarang diajarkan oleh guru di sekolah kepada murid-muridnya.
1. Menyimpan Uang
Anda tentu pada saat masih di sekolah dasar mendapatkan pengajaran untuk rajin menabung agar cepat kaya. Akan tetapi, ternyata tidak semua orang bisa memahami nasihat tersebut.
Untuk menyimpan uang, Anda harus menghabiskan uang lebih sedikit daripada yang Anda hasilkan. Namun, tidak jarang orang dewasa yang masih muda melanggar aturan ini.
Oleh karena itu, pastikan untuk mengajari anak Anda sejak usia muda untuk menyimpan sebagian uang yang diterimanya di bank. Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan soal menetapkan tujuan tabungan dan menabung untuk tujuan tersebut, lalu menggunakan hasil tabungan tersebut dengan bijak.
2. Penganggaran Keuangan
Banyak orang dewasa yang tidak biasa bahkan takut ketika harus melakukan penganggaran karena menganggap bahwa mereka tidak memiliki pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat suatu anggaran. Oleh karena itu, Anda bisa mengajari anak-anak keterampilan penganggaran sederhana, agar mereka tidak akan memiliki masalah ketika sudah dewasa nanti. Anda bisa menunggu hingga remaja untuk melakukan hal seperti ini, tapi keterampilan ini adalah hal yang baik karena skill ini menunjukkan kepada mereka mengapa matematika dasar diperlukan.
3. Membayar Tagihan
Beri anak-anak tagihan untuk dibayar dan minta mereka membayarnya tepat waktu, baik membayar secara online atau di dunia nyata. Pelajari cara melakukan pembayaran baik secara manual lewat bank, ATM dan online. Anda juga bisa mengajari anak pembayaran secara otomatis agar tidak pernah terlambat membayar tagihan lagi.
4. Investasi
Tidak semua sekolah mengajarkan soal apa itu investasi dan mengapa kita semua perlu untuk memilikinya. Selagi anak-anak masih muda, ada baiknya jika Anda mulai mengenalkan pelajaran soal investasi yang aman dan pendekatan apa saja yang bisa dilakukan untuk memilikinya. Anak-anak yang sudah remaja juga bisa diajak untuk belajar soal jenis investasi yang bisa dipilih termasuk bagaimana cara membeli instrumen investasi tersebut.
5. Berhemat
Keterampilan ini harus sudah diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini. Cara berhemat ini tidak terbatas dengan tidak mengeluarkan uang sama sekali, tapi mencoba mendapatkan penawaran yang bagus, membiasakan membandingkan antara produk dengan harga dan kualitas yang berbeda, mengetahui barang yang awet dan tidak, memasak di rumah daripada harus jajan di luar, dan mengontrol pembelian secara impulsif.
6. Kredit
Kartu kredit adalah masalah utama yang dialami oleh banyak orang dewasa. Oleh karena itu, penting untuk mampu menggunakan kartu kredit secara bertanggung jawab dan menghindarinya ketika tidak diperlukan. Oleh karena itu, dengan mengajarkan penggunaan kartu kredit, anak Anda akan terhindar dari penggunaan kartu kredit yang tidak bijak.
7. Pensiun
Ada banyak pilihan yang terdapat di hidup ini, seperti apakah lebih baik bekerja keras dan pensiun, atau justru pensiun dini untuk menikmati hidup. Itu pertanyaan pribadi, tetapi anak Anda harus menyadari pilihan dan pro dan kontra dari pilihan masing-masing, dan bagaimana melakukannya.
Dengan mengajarkan soal pensiun, anak bisa belajar apa yang harus dipersiapkan untuk mengambil keputusannya, seperti soal investasi, pekerjaan yang cocok, menjaga pola makan dan rutin berolahraga, dan sebagainya. (*)