Tips Sukses Bertahan Di Era Digital Banking, Ini Kuncinya
Yunike Purnama - Minggu, 30 April 2023 05:31JAKARTA - Perkembangan tekonologi yang semakin canggih membuat perbankan berlomba-lomba untuk beradaptasi. Salah satunya dengan menyediakan inovasi digital. Menurut data yang dikutip dari Glassbox, industri perbankan digital global diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 30,1 miliar pada 2026.
Meskipun demikian, masih terdapat konsumen yang belum terbiasa beradaptasi dengan kecanggihan tekonologi digital, bahkan masih memerlukan layanan perbankan tatap muka.
"Hal itu menjadi sebuah tantangan dan menjadi fokus bagi perbankan untuk dapat mengedukasi para nasabahnya agar mengetahui keuntungan menggunakan transformasi digital," tulis glassbox, dikutip Minggu, 30 April 2023.
- Tokopedia Perkuat GOTO di Jalur Percepatan Profitabilitas
- BKPM: Inilah 5 Sektor Paling Diminati Investor
- Likuiditas Memadai Dukung Ketersediaan Dana Perbankan
Untuk itu, ada beberapa faktor yang mendorong kemampuan bank bertahan di era digital:
1. Tingkatkan pengalaman inovasi digital pelanggan
Glasabox menyarankan agar perbankan memberikan konsumen pengalaman digital atau informasi terkait apa saja keuntungan menggunakan inovasi digital tanpa hambatan. Artinya, perbankan dapat mengedukasi nasabah untuk mengetahui kebutuhan dan pengalaman mereka secara mendalam, mulai dari cara mereka berinteraksi.
2. Menjelaskan secara detail produk digital banking
Penggunaan aplikasi mobile banking harus memberikan nasabah kemudahan untuk menggunakan layanan perbankan hanya dengan menggunakan perangkat ponsel. Namun, meskipun bank dituntut untuk memberikan pengalaman digital yang nyaman, cepat, dan mudah bagi seluruh nasabah, keamanan harus tetap menjadi prioritas utama.
3. Adopsi pendekatan omnichannel
Agar selalu kompetitif, perusahaaan harus mencari cara untuk memberikan pengalaman pelanggan yang sama baiknya di seluruh channel. Tantangan bagi pelanggan saat ini adalah channel yang membutuhkan proses autentikasi yang berbeda sehingga pengalaman pelanggan menjadi tidak praktis dan mudah.
Oleh karena itu, bank atau institusi finansial lainnya harus menggunakan pendekatan omnichannel dalam layanan digitalnya. Gunakan teknologi yang dapat membantu nasabah terhindar dari proses autentikasi yang berulang saat berpindah dari satu interaksi ke interaksi lainnya.
Untuk itu, baik digital, fisik, atau kombinasi masa depan perbankan terletak pada pengalaman yang dipersonalisasi yang menunjukkan pemahaman konsumen sebagai individu. Sebab, dengan menggunakan wawasan tersebut, lembaga keuangan dapat menciptakan pengalaman nasabah yang berharga dan mereka betah lama - lama menggunakan digital banking tersebut. (*)