Likuiditas Memadai Dukung Ketersediaan Dana Perbankan
Yunike Purnama - Sabtu, 29 April 2023 10:55JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perbankan dan perekonomian berada di kondisi yang memadai pada Maret 2023. Hal tersebut tentu dapat mendorong berlanjutnya peningkatan kredit atau pembiayaan dan pemulihan ekonomi.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, indikator rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi yakni 28,91% pada Maret 2023.
"Likuiditas perekonomian juga memadai tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) bulan Maret 2023 yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8% yoy dan 6,2% yoy," ujarnya belum lama ini di Gedung Bank Indonesia Jakarta, dikutip Jumat (28/4).
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian pada Sabtu, 29 April 2023
- IHSG Sepekan, Nilai Transaksi Naik 33,12 Persen
- BI Wajibkan GWM 9 Persen, Likuditas BNI Ikut Terserap 5 Persen dari Total DPK
Perry bilang, likuiditas yang memadai pada gilirannya mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha dan mengarahkan suku bunga perbankan yang kondusif mendukung pertumbuhan ekonomi.
Di pasar uang, suku bunga IndONIA tetap rendah sebesar 5,65% pada 17 April 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek tercatat 6,24%, menurun 20bps dibandingkan dengan level Februari 2023, sedangkan imbal hasil SBN tenor jangka panjang terkendali.
Perry mengatakan, suku bunga deposito 1 bulan pada Maret 2023 juga tercatat rendah 4,10%, turun 2bps dibandingkan dengan Februari 2023. Suku bunga kredit Maret 2023 juga kondusif mendukung permintaan kredit, yakni sebesar 9,38%, meningkat 4bps dibandingkan dengan level bulan sebelumnya.
"Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit atau pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, risiko kredit, maupun likuiditas.
Adapun permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,02% pada Februari 2023. Risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan(NPL) yang rendah, yaitu 2,58% (bruto) dan 0,75% (neto) pada Februari 2023.
Likuiditas perbankan pada Maret 2023 juga terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,00% (yoy). Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia yang kuat.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global, yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan," pungkas Perry.(*)