Tiktok Pastikan Project S Tidak Dibuka di Indonesia

Yunike Purnama - Jumat, 28 Juli 2023 19:42
Tiktok Pastikan Project S Tidak Dibuka di IndonesiaIlustrasi Aplikasi TikTok (sumber: Freepik)

JAKARTA - Polemik terkait Project S TikTok terus bergulir lantaran dianggap mengancam produk UMKM dalam negeri karena barang yang dipasarkan diduga berasal dari luar negeri.

Membantah tuduhan itu, Head of Communications TikTok Indonesia Anggini Setiawan memastikan, Project S TikTok tidak akan dibuka di Indonesia. Pihaknya tidak akan membuka aktivitas bisnis lintas batas alias cross border lewat Project S.

"Sejak pertama kali kami meluncurkan Tiktok Shop di Indonesia kurang lebih 2 tahun yang lalu kami memutuskan untuk tidak membuka lintas batas. Ini merupakan komitmen kami untuk mendukung UMKM di Indonesia," ujarnya di Jakarta pada Rabu, 26 Juli 2023.

Selain itu, Anggi menyampaikan bahwa Tiktok tidak memiliki niatan untuk menciptakan produk e-commerce sendiri atau untuk menjadi whole seller yang akan berkompetisi dengan para penjual lokal di Indonesia.

Hal ini dilakukan sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk terus memberdayakan UMKM lokal. Ia dengan tegas menyatakan bahwa 100% penjual di tiktokshop memiliki entitas bisnis lokal yang sudah terdaftar atau merupakan pengusaha mikro lokal yang juga mendaftarkan melalui verifikasi KTP atau paspor.

Menurutnya, apa yang diterapkan di negara lain belum tentu berhasil diterapkan di Indonesia, seperti halnya Project S TikTok di Inggris. Ia juga mengatakan, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan berbagai kementerian menyangkut operasi TikTok di Indonesia.

"Kami senantiasa tunduk patuh menghormati segala peraturan yang ada di Indonesia dan kami juga telah memperoleh izin operasi dari Kementerian Perdagangan," lanjutnya.

Sebagai informasi, Project S merupakan agenda yang dijalankan platform induk sosial commerce asal Tiongkok melalui Tiktok Shop untuk memperbesar bisnisnya di berbagai negara. Melalui Project S, Tiktok diduga akan menggunakan data mengenai produk yang laris di suatu negara untuk kemudian diproduksi di China.

Berbeda dengan TikTok Shop yang beroperasi sebagai platform penjualan online di mana para pedagang dapat memamerkan dan menjual produk mereka, Project S merupakan platform di mana perusahaan langsung menjual dagangannya sendiri.

Diberitakan semua barang yang diiklankan itu nantinya akan langsung dikirim dari China, dan dijual oleh perusahaan milik TikTok yang terdaftar di Singapura. Modelnya mirip dengan cara Amazon membuat dan mempromosikan sendiri rangkaian produk terlarisnya.

Meski saat ini Project S TikTok belum ada di Indonesia, namun perhatian berbagai pihak tengah tertuju pada isu ini. Pasalnya, proyek ini disinyalir akan sangat merugikan UMKM RI.

Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi diperintahkan Presiden untuk membentuk satuan tugas (Satgas) Percepatan perlindungan UMKM.Salah satu ancaman terhadap UMKM adalah maraknya social commerce dari perbagai plaform asing. (*)

Editor: Redaksi
Tags UMKMtiktokBagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS