Tabungan Nasabah Tajir di Bank Tembus Rp4.241,93 Triliun
Redaksi - Rabu, 02 Agustus 2023 17:29JAKARTA - Nasabah kaya atau tajir masih dominasi simpanan di perbankan nasional. Bahkan nilai simpanan nasabah kaya di atas Rp5 miliar ini terus tumbuh hingga enam bulan pertama tahun 2023.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat total nominal simpanan di bank umum mencapai Rp4.241,93 triliun. Nilai tersebut tumbuh 6,49% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhannya jauh lebih besar dibanding nilai di bawah Rp 100 juta sebesar 3,75%, totalnya Rp1.012 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
- Dua Artis Ibu Kota ini Manfaatkan Jalur RPL IIB Darmajaya
- Berikut 5 Alasan Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Beli HP dengan Penyimpanan Kurang dari 256GB
- Ini Dia Sosok Dibalik Garis Wallace
Sementara itu, kelompok tabungan di bawah Rp 100 juta tumbuh semakin baik setiap bulan. Kelompok tabungan ini sempat menurun pada Apri 2023 sebesar 0,85% secara tahunan (yoy). Namun, di bulan berikutnya mampu tumbuh 3,39% yoy dan Juni 2023 sebesar 3,75%.
"Pertumbuhannya semakin cepat. Jadi orang yang tidak sekaya Rp 5 miliar semakin kaya sekarang," kata Purbaya.
Adapun jumlah rekening nasabah bank umum yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS pada Juni 2023 sebanyak 99,94% dari total rekening atau setara 520.526.539 rekening.
LPS juga mempertahankan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) perbankan untuk periode 1 Juni 2023 hingga 30 September 2023 di level 4,25% untuk simpanan dalam rupiah, 2,25% untuk simpanan valuta asing di bank umum, dan 6,75% untuk simpanan rupiah di Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Purbaya mengatakan, keputusan ini tentunya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi dan memperkuat stabilitas sistem keuangan (SSK) serta mengantisipasi risiko ketidakpastian dari faktor eksternal dan volatilitas pasar keuangan.
“LPS secara berkelanjutan akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan TBP tetap sejalan dengan perkembangan kondisi perbankan dan pemulihan ekonomi,” pungkasnya.(*)