Strategi Mitratel Genjot Pertumbuhan di 2022

Yunike Purnama - Senin, 10 Januari 2022 17:47
Strategi Mitratel Genjot Pertumbuhan di 2022PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel memiliki ada empat strategi yang akan dijalankan perusahaan di 2022. (sumber: Dok Mitratel)

BANDARLAMPUNG - Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengatakan ada empat strategi yang akan dijalankan perusahaan di 2022. 

Pertama, memperbesar kontribusi pertumbuhan bisnis organik dengan cara menggenjot layanan built to suit (B2S) dan kolokasi menara dari operator jaringan seluler (MNO) yang menjadi klien perusahaan.

Kedua, melanjutkan aksi merger dan akuisisi (M&A) aset menara dari Telkomsel maupun mengakuisisi saham perusahaan menara yang lebih kecil. Kemudian yang ketiga, Mitratel akan melakukan ekspansi dengan menyediakan beberapa layanan baru.

"Saat ini kami tengah mengembangkan portfolio layanan infrastruktur digital lengkap bagi operator. Termasuk dengan melakukan fibersisasi menara, mengaplikasikan infrastructure asa service sehingga kami bisa menyediakan jaringan IoT bagi pelanggan non-MNO, serta ekspansi ke penyediaan small cells sehingga bisa memberikan solusi infrastruktur untuk pemanfaatan 5G," ujarnya, Senin (10/1/2022).

Menurutnya, dengan kemampuan pendanaan baik dari hasil IPO senilai lebih dari Rp 18 triliun, serta leverage dan biaya utang (cost of debt) terendah dibanding operator lainnya, Mitratel optimistis menyambut setiap peluang yang ada di tahun ini.

Terakhir, Mitratel akan terus meningkatkan efisiensi belanja modal (capex) dan biaya operasional (opex) perusahaan sehingga bisa meningkatkan profitabilitas serta menambah arus kas.

Saat ini, kata Teddy, lebih dari 25 persen pangsa pasar bisnis menara di Indonesia. Teddy menyebut seluruh perusahaan telekomunikasi raksasa di Indonesia menggunakan jasa Mitratel, tidak hanya grup Telkom semata.

"Secara total Mitratel melayani lebih dari 42.000 tenants yang menggunakan fasilitas tower kami. Jumlahnya diharapkan terus bertambah, seiring dengan dibukanya jaringan 5G oleh Pemerintah Indonesia," kata Teddy.(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS