BANDARLAMPUNG - Startup ‘restoran hantu’ Yummy Corp membuat aplikasi toko online kuliner Yummyshop, seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Perusahaan rintisan ini menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM kuliner lewat layanan baru itu.

Yummy Corp selama ini berfokus membangun ekosistem industri makanan lewat beberapa lini seperti cloud kitchen, katering online, dan manajemen food facility. Cloud kitchen disebut juga restoran hantu karena konsumen tidak bisa makan di tempat. Pemesanan hanya dilakukan secara online.

Layanan baru yakni Yummyshop, bertujuan mempermudah pelaku UMKM kuliner bertransaksi dengan konsumen. Aplikasi ini bisa diunduh di perangkat Android dan iOS.

• Pakar Hukum UI Sebut Gugatan ke GoTo Tidak Berdasar dan Dibuat-Buat
• Startup Pitching Competition Tunjukkan Startup Lampung Makin Berkembang
• Transformasi Bisnis PTPN VII Wujudkan Kinerja Positif

Pelaku UMKM kuliner bisa mengakses dasbor dan mengisi informasi mengenai produk yang dijual, seperti foto, deskripsi, dan harga barang. Mereka juga bisa menyebarkan tautan (link) toko online di Yummyshop di media sosial.

Yummyshop terintegrasi dengan beberapa mitra fintech pembayaran seperti GoPay, OVO, dan ShopeePay. Selain itu, terhubung dengan layanan logistik Lalamove, Deliveree, Anter Aja hingga Mr.Speedy.

“Kini pelaku UMKM kuliner bisa menerima order, melakukan pembayaran, dan juga logistik terintegrasi di dalam satu aplikasi,” kata CEO Yummy Corp Mario Suntanu dalam keterangan resmi, Senin (15/11/2021).

Aplikasi itu juga dilengkapi dengan fitur Yummyshop Katalog, yang diklaim mempermudah konsumen memilih produk di etalase online, dengan sekali klik.

Yummyshop versi beta dirilis pada pertengahn tahun ini. Aplikasi ini memiliki lebih dari 7.000 merchant aktif.

"Kami berharap, Yummyshop dapat terus mengembangkan basis merchant hingga ke pelosok daerah,” ujar Mario.

Secara keseluruhan, Yummy Corp memiliki lebih dari 80 dapur. Selain itu, bermitra dengan 60 lebih merek (brand) kuliner.

Yummy Corp memproduksi 18 ribu makanan per hari. Perusahaan rintisan ini juga mengelola makanan untuk kantor seperti Unilever, Wings, Oakwood hingga Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).(*)