Stafsus Menteri BUMN Ungkap Kondisi Bobrok BUMN Sebelum Transformasi

Yunike Purnama - Kamis, 26 Oktober 2023 17:09
Stafsus Menteri BUMN Ungkap Kondisi Bobrok BUMN Sebelum TransformasiStaf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membeberkan bobrok Kementerian BUMN sebelum ditransformasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir 4 tahun kebelakang. (sumber: Ist)

JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membeberkan bobrok Kementerian BUMN sebelum ditransformasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir 4 tahun kebelakang.

Arya menjelaskan jika, di bawah kepemimpinan Erick Thohir ada beragam hal yang ditransformasi. Pertama, reformasi birokrasi di tubuh Kementerian BUMN, yaitu 9 deputi dipangkas menjadi 3 saja, dan memiliki 2 wakil menteri (Wamen).

"Lalu ada 3 deputi tersebut meliputi Deputi Bidang Keuangan Dan Manajemen Risiko, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi, dan Deputi Bidang Hukum dan Perundang-Undangan," katanya saat Ngopi bareng BUMN di Kementerian BUMN pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Arya melanjutkan, di era kepemimpinan Erick Thohir juga menciptakan debuti bidang hukum. Di mana hal ini didasarkan pada bobroknya kondisi hukum BUMN , bahkan saling menggugat di meja persidangan dan kejaksaan.

Namun untuk sekarang, kondisi tersebut sudah tidak dialami BUMN lagi setelah ada transformasi dan reformasi birokrasi. Selain itu, perusahaan pelat merah juga bisa berbenah dari sisi manajemen risiko.

Ketiga transformasi juga dilakukan melalui restrukturisasi BUMN, baik itu merger maupun holdingisasi. Sehingga jumlah perusahaan BUMN dipangkas menjadi 40 saja.

Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan perolehan laba bersih konsolidasi seluruh BUMN (unaudited) mencapai Rp303,7 triliun sepanjang 2022 atau melesat 142% dari tahun sebelumnya.

Erick mengatakan capaian ini diakui juga sejalan dengan peningkatan aset BUMN menjadi Rp9.867 triliun dan peningkatan ekuitas dari banyaknya aksi korporasi BUMN menjadi Rp3.150 triliun.

Erick menambahkan, pendapatan BUMN juga meningkat cukup signifikan dari Rp2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp2.613 triliun 2022. Hal ini berasal dari kinerja keuangan BUMN serta beberapa transformasi bisnis yang telah dilakukan telah mencapai 70-75%.(*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS