SSR ILS Bandar Lampung Rakor Tim TB RO

Yunike Purnama - Selasa, 03 September 2024 17:31
SSR ILS Bandar Lampung Rakor Tim TB ROSSR ILS Bandar Lampung kembali menggelar rakor dengan tim TB RO bersama para pasien supporter. (sumber: Ist)

BANDARLAMPUNG - Setelah menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk kader TB SO (Sensitif Obat), SSR ILS Bandar Lampung kembali menggelar rapat koordinasi dengan tim TB RO (Resisten Obat) bersama para pasien supporter (PS) yang bertugas di RSUD Abdul Moeloek dan RSUD A. Dadi Tjokrodipo bertempat di Kantor SSR Bandar Lampung pada Selasa, 3 September 2024.

Rapat koordinasi dihadiri PMEL SSR ILS Bandar Lampung Pristi Wahyu Diawati, perwakilan SR ILS Lampung Ardiansyah, tim SSR ILS Bandar Lampung Dwi Aripin dan Dwi Angga Raharja, 2 Manajer Kasus (MK) Muhammad Amin Tohari dan Sayyid Adil bersama Pasien Suppoter (PS).

PMEL SSR ILS Bandar Lampung Pristi Wahyu Diawati mengatakan, "Tujuan digelarnya rapat koordinasi ini adalah untuk monitoring evaluasi kinerja pasien supporter (PS) yang mendampingi para pasien TB RO," ujar Pristi.

Kemudian selain monitoring evaluasi kinerja PS, Pristi melanjutkan, ada beberapa hal yang perlu disampaikan dan dilaksanakan dalam upaya memaksimalkan target eliminasi TB RO di Bandar Lampung. Seperti persiapan dalam program Puskesmas Inisiasi yang nantinya beberapa PS akan ditugaskan di Puskesmas mendampingi pasien TB RO, karena kedepan RSUD Abdul Moeloek akan menjadi Rumah Sakit Permampu yang dikhususkan untuk pasien TB RO dengan indikasi klinis yang berat.

Sedangkan, RS A.Dadi sekarang sudah menjadi RS rujukan TB RO di Bandar Lampung. Sehingga kedepan pasien TB RO warga Bandar Lampung akan dirujuk ke RS A.Dadi. Maka, kedepan bisa terjadi pembagian penugasan untuk para pasien supporter baik di RSUD Abdul Moeloek, RS A.Dadi  dan Puskesmas Inisiasi.

Selanjutnya, Pristi juga menyampaikan terkait pelaporan pasien agar para PS sesuai deadline yang diberikan. Terakhir program yang dibahas adalah terkait TPT TB RO.

Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) adalah upaya untuk mencegah infeksi tuberkulosis (TB) menjadi aktif, terutama bagi individu yang berisiko tinggi. TPT biasanya diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar bakteri TB tetapi belum menunjukkan gejala penyakit.

Sasaran TPT adalah kontak serumah dari pasien TBC yang sudah dilakukan pemeriksaan tetapi hasilnya negatif. Selama menjalani TPT, pasien perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan tidak ada efek samping dari pengobatan dan untuk memantau kesehatan secara keseluruhan.

Dalam rapat koordinasi, turut hadir perwakilan SR ILS Lampung Ardiansyah yang turut memonitoring kinerja Pasien Supporter (PS) dan Manajer Kasus (MK). Ardi lebih memonitoring pendampingan pasien melalui SITK untuk pelaporan PS dan MK.

"Pastikan ke teman-teman PS sudah paham dengan benar dalam pendampingan baik yang diinput ke sistem melalui SITK dan laporan hard, saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman PS sudah mendampingi dengan maksimal para pasiennya dengan baik, sehingga mampu menekan kasus LTFU (Lost To Follow-Up) pasien TB RO di Bandar Lampung,"ujar Ardi. (*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS