Sinergitas Stakeholders Vertikal PTPN IV Regional V Paparkan Implementasi Model Terintegrasi Pengentasan Stunting
Eva Pardiana - Kamis, 24 Oktober 2024 12:25BANJAR – Region Head PTPN IV Regional V Khayamuddin Panjaitan didampingi SEVP Operation II Ihsan di undang oleh Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Selatan Dr. Ayi Riyanto, Ak., M.Si., CA, CPMA, QIA, CGCAE untuk memaparkan implementasi model terintegrasi yang telah dilakukan PTPN IV Regional V yang merupakan anak usaha Holding Perkebunan PTPN III (Persero) dalam pengentasan stunting.
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Farah Adibah, S.IP, M.Si, Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Selatan Syafriadi, S.E., M.Ec., Ph.D, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar drg. Yasna Khairina, MM, serta Muspika di Kabupaten Banjar pada Kamis, (26/9/2024) di Aula Kantor Kebun Danau Salak, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
Kaper BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Dr. Ayi Riyanto, Ak., M.Si., CA, CPMA, QIA, CGCAE pada pembukaannya menyampaikan bahwa, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan yang serius terkait permasalahan stunting dan upaya pencapaian ketahanan pangan.
Penyelesaian permasalahan ini memerlukan kerangka kerja yang terstruktur dan sinergis
antara pemerintah dan BUMN/D, dan sektor terkait lainnya. Namun demikian, pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka penurunan stunting dan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Selatan lebih bersifat sektoral/individual serta kurangnya kolaborasi dalam pelaksanaan program yang menyebabkan capaian indikator rendah. Oleh karena itu implementasi model terintegrasi yang dilakukan dapat menjadi insipirasi kita selanjutnya untuk melakukan hal sejenis
- Perajin Pigura di Bandar Lampung Banjir Orderan Foto Prabowo-Gibran
- Mengenal Ojesa, Layanan Ojek Khusus Wanita yang Beroperasi Sejak 2015
- Pemecahan Kemenkumham: Langkah Strategis atau Beban Baru?
Dalam paparannya, Region Head PTPN IV Regional V Khayamuddin Panjaitan menyampaikan bahwa pengentasan stunting bukan hanya memberikan bantuan makanan, tetapi harus mengusung program terintegrasi dan mendapatkan generasi emas pada Program Indonesia Emas 2045.
Beberapa implementasi yang dilakukan adalah membentuk UMKM di beberapa lokasi denga pengembangan Jamur yang memberikan keuntungan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam Upaya meningkatkan ketersediaan protein, dilakukan pemanfaatan areal dengan membuat kolam-kolam ikan dan penanaman tanaman buah. Kolam-kolam awal sebagai kolam pembesaran ikan yang akan diberikan kepada Desa-Desa untuk dikembangkan oleh masyarakat sekitar melalui wadah BumDes ataupun tabungan kelompok tani dan nelayan.
Dengan waktu yang bersamaan program-program TJSL PTPN IV Regional V juga diberikan kepada lokus-lokus program pengentasan stunting sehingga kesejahteraan dan kenyamanan pada kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. (*)