Sentimen Global dan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bayangi IHSG
Yunike Purnama - Senin, 07 November 2022 08:35JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Senin, 7 November 2022. Sentimen global seperti data inflasi dari Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpeluang melemah seiring pola gerak IHSG masih belum terlihat ada kemauan beli yang kuat. Sedangkan menurut William potensi tekanan masih terlihat cukup besar.
IHSG masih ditopang oleh capital inflow yang masih terus terlihat berlanjut ke dalam pasar modal Indonesia. Hari ini IHSG berpotensi melemah,” ujar dia dalam catatannya dikutip Senin, 7 November 2022.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Senin, 7 November 2022
- PGN Raih Laba Bersih Rp4,88 Triliun hingga Kuartal III 2022
- Kemenhub Diminta Kerjasama dengan BUMN dan Swasta Garap Angkutan Perintis
Ia prediksi, IHSG berada di kisaran 6.954-7.172 pada Senin pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Wijaya Karya Beton (WTON). Selain itu, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
- Kronologi Itaewon Berubah Jadi Pusat Tragedi Halloween
- Berikut Pilihan Saham Dari 4 Sektor untuk Trading Pekan Ini
- Rafflesia Swimming Club Juara Umum Flipper Lampung Cup Se-Sumatra
Kinerja IHSG pada 31 Oktober-4 November 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 31 Oktober-4 November 2022. Analis menilai, IHSG masih dipengaruhi data ekonomi global dan domestik seperti inflasi.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu, 5 November 2022 IHSG turun tipis 0,15 persen ke posisi 7.045,52 pada 31 Oktober-4
November 2022. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 7.056,04. Kapitalisasi pasar bursa turun 0,27 persen menjadi Rp9.342,69 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut susut Rp25,6 triliun dari pekan lalu Rp 9.368,322 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 1,98 persen menjadi 1.195.583 transaksi selama sepekan dari 1.219.787 transaksi pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa merosot 6,35 persen menjadi 20,651 miliar dari 22,052 miliar saham pada pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa menguat 2,62 persen menjadi Rp13,35 triliun dari Rp 13,01 triliun pada pekan lalu. (*)