Seminar FRPKB Bahas Tantangan Menjaga Nasionalisme di Era Digital
Eva Pardiana - Kamis, 02 Juni 2022 09:25BANDAR LAMPUNG – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022, Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) menggelar Seminar Kebangsaan bertajuk Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta.
Acara diselenggarakan secara hybrid di ruang multimedia, Rektorat, Kampus Sindang Sari, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, dan via platform Zoom, Rabu, 1 Juni 2022.
Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional seperti Presiden RI ke-5 Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri sebagai keynote speaker, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim, M.B.A., serta Sekretaris Jenderal PDI-P Dr. Hasto Kristiyanto, dan Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri, Ph.D.
- Fintech Diklaim Berhasil Dobrak Sistem Perbankan karena Lebih Manjakan Nasabah
- Ini Fakta Menarik Formula E yang Digelar 4 Juni 2022 di Jakarta
- LPDP Buka Pendaftaran Beasiswa Metalurgi dan Sains Material untuk ASN dan Umum
Dalam sambutannya Ketua FRPKB Prof. Karomani mengutarakan Indonesia memiliki para pendiri bangsa yang disebut dengan Dwitunggal Proklamator luar biasa dalam menyebarkan ide gagasan yang menjadi penyulut semangat kemerdekaan sekaligus meletakkan dasar-dasar untuk berbangsa dan bernegara.
Salah satu dari banyak ide dan gagasan tersebut adalah nasionalisme, yang merupakan jiwa dari suatu negara dan bangsa. Nasionalisme secara umum adalah sebuah identitas kesadaran, simbol gerakan dan ideologi sebuah bangsa. Sang Dwitunggal meletakkan nasionalisme menjadi dasar perjuangan negara yang merdeka, yang bernama Indonesia.
Saat ini di mana dunia telah memasuki era metaverse, semua serba digital, dunia bergerak begitu cepat, dan terjadi pergeseran nilai-nilai lokal ke nilai global telah menciptakan fenomena krisis identitas.Tidak hanya di Indonesia, Ia meyakini, fenomena ini juga tengah dihadapi di semua negara di dunia.
Sehingga menjaga nilai kebangsaan menjadi tugas bersama, karena tantangannya kini menjadi lebih berani dan tidak bisa lagi hanya dengan cara-cara konvensional.
“Bagaimana cara kita agar beradaptasi, tanpa melepas jati diri, dengan cara menyuarakan dan membumikan nilai-nilai nasionalisme dalam berbagai wadah dan wajah dengan lebih kreatif,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kamis, 2 Juni 2022.
- Anggaran Subsidi 2023 Rp520 Triliun, Naik Dua Kali Lipat Lebih
- Bank DBS dan Modalku Salurkan Modal Usaha Rp100 Miliar untuk UMKM
- Tarif Listrik 3.000 VA Segera Naik, Berikut Rinciannya
Pria yang akrab disapa Aom menegaskan FRPKB yang beranggotakan 51 rektor perguruan tinggi di seluruh Indonesia berkomitmen untuk siap menjaga ideologi bangsa Indonesia.
Dengan keberagaman yang ada di dalamnya, baik suku, bahasa, ragam keyakinan FRPKB akan bekerja lebih keras dan cerdas untuk menjadikan bangsa dan negara Indonesia lebih baik di masa yang akan datang.
“Sebagaimana pesan Bung Karno, untuk membangun negara tidak ada kata untuk berhenti. Karena itu Rektor FRPKB memiliki komitmen yang tinggi terhadap ideologi bangsa,” tegas Rektor Universitas Lampung (Unila) ini. (*)