Semester I 2022 BNI Cetak Laba Bersih Rp8,8 Triliun
Yunike Purnama - Kamis, 15 September 2022 14:00JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) terus mencetak kinerja solid dengan pertumbuhan laba yang semakin kuat.
Pada semester pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp8,8 triliun, meningkat 75% secara tahunan (YoY). Atas capaian kinerja yang sangat baik tersebut, saham perseroan semakin mendapat apresiasi yang positif dari investor di tengah meningkatnya inflow dana asing ke pasar saham nasional.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menyampaikan, bahwa pencapaian yang diraih
merupakan hasil dari strategi pertumbuhan bisnis yang selektif dan prudent, serta konsistensi dalam eksekusi program transformasi yang berfokus pada perbaikan kualitas kredit dan manajemen risiko, percepatan transformasi digital, serta penguatan kinerja perusahaan anak.
- Harhubnas, KAI Divre IV Tanjungkarang Kampanyekan Keselamatan di Perlintasan Sebidang
- Laba BSI Semester I 2022 Naik 41,31 Persen
- Dosen IIB Darmajaya Isi Seminar Digitalisasi Pendidikan dan Content Creator di MA Bustanul Ulum
“Strategi ini kami arahkan untuk membawa BNI menjadi bank dengan profitabilitas yang tinggi
dan sustain. Sehingga dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin terhadap investor yang percaya kepada BBNI,” katanya pada Public Expose Live 2022 secara virtual yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 13 September 2022.
Novita optimistis pertumbuhan BNI ke depan akan tetap positif. BNI akan berupaya untuk meningkatkan Return on Equity (RoE) atau rasio laba yang dihasilkan bank dari modalnya hingga ke atas 18% pada tahun 2025.
"Dengan RoE per Juni 2022 sebesar 15,1%, maka ini berarti profitabilitas kami akan terus meningkat secara berkelanjutan,” tegas Novita.
Untuk mencapai target tersebut, Novita memaparkan bahwa strategi pertumbuhan perseroan dalam tiga tahun ke depan akan fokus pada tiga hal.
Pertama, pertumbuhan kredit BNI di segmen korporasi akan fokus pada nasabah blue chip dengan kualitas dan outlook kinerja usaha yang baik dan secara historis telah terbukti resilien dalam menghadapi gejolak perekonomian.
Kedua, pertumbuhan segmen UMKM yang mana BNI akan memperkuat pertumbuhan bisnis UMKM berorientasi ekspor, serta diaspora yang berada di luar negeri melalui program BNI Xpora dan pengembangan ekosistem dan solusi digital yang tepat bagi UMKM.
Ketiga, pertumbuhan bisnis segmen konsumer yang akan datang dari strategi cross selling dengan nasabah segmen korporasi dan UMKM. BNI akan fokus mengoptimalkan peluang bisnis seperti kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit tanpa agunan (KTA) dari pemilik bisnis maupun pegawai nasabah wholesale banking.
Novita menekankan BNI berkomitmen untuk memastikan target RoE ini dapat dicapai mulai dengan tahun ini. Terlebih, kinerja perseroan hingga semester kedua 2022 masih on track untuk merealisasikan pencapaian laba tertinggi dalam sejarah perseroan.
- Mahasiswa Ancam Aksi Lebih Besar Jika Tidak Dapat Respon DPRD Bandar Lampung
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Jumat, 9 September 2022
- Tingkatkan Brand dan Digitalisasi Bisnis UMKM, Telkomsel Gelar DCE 2.0
"Kami melihat ada korelasi yang kuat antara tingkat ROE dengan valuasi saham dari parameter Price-to-Book Value. Maka, harapannya valuasi saham BNI ke depan akan terus meningkat dan memberikan return yang optimal bagi pemegang saham," sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Novita menyampaikan susunan pengurus perseroan yang baru, hasil dari RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan 31 Agustus 2022, akan menjadi motor pendorong kinerja yang solid.
"Dengan susunan kepengurusan perseroan yang ada saat ini, kinerja BNI diharapkan semakin solid dan dapat tumbuh lebih optimal," imbuhnya. (*)