Rupiah Masih Loyo Jelang Akhir 2023, Ini Tanggapan OJK
Yunike Purnama - Selasa, 31 Oktober 2023 14:41JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan atas nilai kurs rupiah yang terus melemah hingga menjelang akhir tahun 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah belum memberikan dampak yang signifikan pada portfolio perbankan.
Hal ini disebabkan oleh Posisi Devisa Neto (PDN) perbankan yang tetap stabil, mencapai 1,76% pada Agustus 2023, sedikit lebih tinggi dari angka sebelumnya, yaitu 1,72% Angka tersebut jauh di bawah threshold yang telah ditetapkan sebesar 20%.
"Berdasarkan hasil asesmen, industri perbankan tetap resilien dan mampu menyerap potensi risiko di tengah kondisi tersebut," papar Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) yang diselenggarakan secara virtual, Senin, 30 Oktober 2023.
Walaupun OJK menilai penurunan rupiah masih belum memberikan dampak kepada jasa keuangan, namun Dian mengatakan bank terus melakukan stress test kepada berbagai skenario.
Stress tes itu dilakukan untuk menguji ketahanan permodalan maupun likuiditas sesuai dengan prinsip manajemen risiko.
- Cegah Misinformasi, Sosialisasi Produk Tembakau Alternatif Perlu Dilakukan
- Minyak Dunia Terpengaruh Konfrontasi Militer AS-Iran, IPOT Rekomendasi 3 Saham Trading Minggu Ini
- Indosat Bukukan Pendapatan Rp37,4 Triliun Sepanjang Sembilan Bulan Tahun 2023
- ITERA Gelar Salat Istisqa Berharap Kemarau Segera Berakhir
Rupiah Terus Melemah Sejak Awal Tahun
Sejak awal tahun, nilal tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung bergerak dalam tren melemah.
Beberapa faktor yang menyebabkan kurs rupiah terus tertekan di antaranya adalah siklus kenaikan suku bunga bank sentral AS allias The Federal Reserve (The Fed).
Tidak hanya itu, kurs rupiah juga terus menyusut karena beberapa faktor lain seperti lemahnya pertumbuhan ekonomi di negara maju, krisis properti dan manufaktur di China, konflik geopolitik yang masih terus berlanjut, dan lain-lain.
Menurut data Trading View, kurs rupiah pada akhir tahun 2022 ditutup di posisi Rp15.565 per-dolar AS. Memasuki bulan Maret hingga April 2023, kurs rupiah sempat tembus ke kisaran Rp14.000-an per-dolar AS.
Akan tetapi, kurs rupiah melemah lagi ke kisaran Rp15.200-an per-dolar AS saat memasuki kuartal III-2023 dan cenderung terus melemah hingga memasuki kuartal IV.
Pada perdagangan kemarin, Senin, 30 Oktober 2023, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp15.884 per-dolar AS setelah sebelumnya sempat menempati titik terendah sepanjang tahun di posisi Rp15.929 per-dolar AS pada penutupan perdagangan Senin, 23 Oktober 2023. (*)