Rencana IPO, Blibli (BELI) Targetkan Dana Hingga Rp8,17 Triliun
Yunike Purnama - Senin, 17 Oktober 2022 15:01JAKARTA - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli bersiap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyak sebesar 17.771.205.900 saham baru dengan nilai nominal Rp250 per saham.
Dikutip dari prospektus resmi, rentang harga untuk penawaran ada di kisaran Rp410-460 per saham.
"Blibli akan meraup dana segar antara Rp7,28 triliun hingga Rp8,17 triliun melalui aksi ini," seperti dilansir dalam prospektus resmi dikutip dari TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com pada Senin, 17 Oktober 2022.
Kemudian, BELI akan mengalokasikan 55 juta saham atau sekitar 0,31% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan (employee stock allocation/ESA) pada harga penawaran.
- Beban Keuangan Menggunung, Generasi Muda Masih Dapat Investasi?
- September 2022 Neraca Perdagangan Nasional Surplus
- 15 Mahasiswa IIB Darmajaya Ikuti Training Digital Marketing Academy TDM
Selain itu, para pemegang saham perseroan juga menyetujui antara lain pelaksanaan management and employee stock option plan (MESOP), dimana perseroan akan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 saham atau sekitar 2,99% dari modal ditempatkan.
Adapun dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana ini setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, akan dialokasikan sekitar Rp5,5 triliun untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan.
- Pengamat: Aplikator Harus Buktikan Biaya Komisi Mampu Tingkatkan Kualitas Layanan
- OJK Luncurkan 5 Modul Literasi Keuangan Digital
- Teras Senja, Kafe Pertama di Lampung yang Mendorong Produktifitas Lansia
Sementara itu, sisanya akan digunakan oleh perseroan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.
"Termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional (termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya), dan penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan (termasuk di antaranya pembaruan teknologi)," seperti dikutip dalam prospektus resmi. (*)