Rasio Kredit Masalah Perbankan Turun Jadi 2,4 Persen pada 2022
Yunike Purnama - Rabu, 08 Februari 2023 17:21JAKARTA - Stabilitas sektor jasa keuangan berhasil terjaga di tengah masa pemulihan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) di industri perbankan pada 2022.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, kredit perbankan pada tahun 2022 tumbuh sebesar 11,35% jika dibandingkan dengan 2021. Sementara gross perbankan sebesar 2,4%, atau turun dari tahun sebelumnya sebesar 3,00%.
"Ruang pertumbuhan lembaga jasa keuangan masih terbuka lebar mengingat terjaganya profil risiko yang didukung kecukupan likuiditas dan permodalan, tercermin dari rasio NPL gross perbankan 2,4%," kata Mahendra dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan pada Senin, 6 Februari 2023.
- BI Proyeksi Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh hingga 16 Persen di 2023
- Jasa Raharja Lampung Bersama RS Budi Medika Komitmen Pelayanan Terbaik untuk Korban Kecelakaan
- Beras Premium Harga Rp9.450 per Kg akan Dijual di Gerai Retail Modern
Penurunan ini juga didorong oleh kebijakan OJK dalam mendukung segmen, sektor, industri dan daerah tertentu yang memerlukan periode restrukturisasi kredit atau pembiayaan tambahan selama 1 tahun sampai 31 Maret 2024 dengan tetap menekankan prinsip kehati-hatian dalam penerapannya.
Hasilnya, hingga desember 2022, kredit restrukturisasi Covid-19 perbankan telah mencapai Rp 469 triliun. Mahendra mengatakan, nilai tersebut sudah jauh menurun dibandingkan kondisi puncaknya pada Oktober 2022 sebesar Rp 830 triliun.
"Hal ini didukung dengan meningkatnya coverage pencadangan 24,3 persen dari total kredit restrukturisasi. Sehingga dapat diartikan kita siap mengakhiri masa restrukturisasi pada akhir Maret 2023," ujarnya.
- KSSK: Pemulihan Ekonomi Berlanjut, Sistem Keuangan Indonesia Tetap Kuat pada 2023
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Kamis, 2 Februari 2023
- Waduh, Bos Gudang Garam Susilo Wonowidjojo Dilaporkan Ke Bareskrim, Ini Alasannya!
Tren penurunan NPL juga terjadi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Bank pelat merah ini mencatat penurunan rasio NPL secara bank only sebesar 93 basis poin (bps) pada 2022. Nilai itu turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,88%.
"Tentunya, dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang," ujar Darmawan.
Meski rasio kredit bermasalah relatif menurun, perseroan tetap berhati - hati dalam menjaga kualitas kredit nasabah. Salah satunya dengan meningkat rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai sebesar 311% pada akhir tahun 2022. (*)