PTPN I Regional 7 Jajaki Komoditas Baru dan Perkuat Budaya Kerja

Eva Pardiana - Kamis, 31 Juli 2025 08:44
PTPN I Regional 7 Jajaki Komoditas Baru dan Perkuat Budaya Kerja (sumber: null)

JEMBER — Dominasi komoditas karet dan teh mendorong PTPN I Regional 7 untuk mengeksplorasi peluang pengembangan komoditas lain di lahan-lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Komoditas yang dilirik antara lain kelapa, kopi, kakao, dan tembakau, yang dinilai memiliki prospek menjanjikan.

Minat ini mengemuka dalam kunjungan kerja Board of Management PTPN I Regional 7 ke PTPN I Regional 5 di wilayah Jember, Jawa Timur. Di sana, tim melihat langsung proses pembibitan karet untuk tanam ulang tahun 2026, kebun kopi dari hulu ke hilir, serta budidaya tembakau untuk ekspor. Regional 5 juga memiliki anak perusahaan, PT Mitra Tani 27, yang bergerak dalam budidaya edamame dan okra.

Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, memimpin rombongan yang terdiri dari SEVP Operation Wiyoso, Kabag Tanaman Yulianto, Kabag Sekretariat dan Hukum Agus Faroni, Kabag SDM Ronal Sudrajat, serta beberapa manajer kebun dan asisten kepala tanaman.

“Ini bagian dari implementasi jargon perusahaan Tumbuh, Juara, Bangun Negeri dan semangat One PTPN One Culture. Sharing pengalaman dan pengetahuan antardaerah sangat penting untuk membuka paradigma baru dalam mendukung program PSN dan swasembada pangan nasional,” kata Tuhu dalam kunjungan ke Jember, Rabu (30/7/2025).

Tuhu juga menyoroti kesamaan karakteristik antara kebun di Regional 7 dengan kebun yang ditinjau di Regional 5. Menurutnya, kawasan lereng Gunung Dempo di Kebun Pagar Alam sangat potensial untuk ditanami kopi.

“Tanam ulang karet tetap kami jalankan sebagai bisnis utama, tapi sebagian lahan juga akan dikonversi ke sawit dan tebu, sesuai rencana jangka pendek, menengah, dan panjang perusahaan,” lanjutnya.

Sementara itu, Region Head PTPN I Regional 5, Winarto, mengapresiasi kunjungan tim Regional 7. Ia menyebut, agenda seperti ini harus menjadi tradisi karena berdampak pada peningkatan produksi dan efisiensi.

“Kita harus terus bertukar informasi — mulai dari teknis budidaya, teknologi, hingga penataan SDM. Kegiatan ini sangat positif,” ujarnya.

Tuhu menegaskan bahwa Regional 7 memiliki potensi lahan sangat luas di Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, termasuk kebun teh di dataran tinggi Pagar Alam. Sebagian besar belum dimanfaatkan optimal.

“Karet tetap menjadi core business kami, namun kreativitas dalam mencari nilai tambah sangat diperlukan agar perusahaan semakin kompetitif,” jelasnya.

Kunjungan tersebut juga menjadi ajang penguatan budaya kerja dan etos perusahaan. Setelah dari Jember, tim Regional 7 melanjutkan perjalanan ke Regional 3, Semarang dan Solo, pada malam harinya pukul 19.00 WIB. (*)

Bagikan

RELATED NEWS