BOGOR – Program Tanam Sejuta Pohon yang dicanangkan PTPN I terus berlanjut. Rieke Diah Pitaloka, Anggota Komisi VI DPR RI hadir dalam acara Aksi Penghijauan yang diselenggarakan PTPN I Regional 2 di Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor. Ribuan bibit pohon ditanam bersama manajemen dan para aktivis lingkungan. Dalam sambutannya, pemeran Oneng dalam sitkom Bajaj Bajuri itu mengatakan, PTPN haru menjadi contoh bisnis yang prolingkungan.

Aksi penghijauan ini merupakan kegiatan estafet PTPN I dalam rangka memenuhi target penanaman satu juta pohon yang telah dicanangkan. Secara berkala, setiap unit kerja mengagandakan aksi tanam pohon di berbagai lokasi, terutama kawasan kritis, dengan menggandeng multipihak.

“Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan tamu terhormat, Ibu Rieke Diah Pitaloka, Anggota DPR RI yang akan bersama-sama menanam pohon melanjutkan Program Sejuta Pohon yang telah kita canangkan. Terima kasih Ibu sudah bersedia hadir yang kemudian pasti akan menjadi penguat kami manajemen PTPN I untuk menjalankan bisnis Perkebunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Tio Handoko, Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN I saat mendampingi Rieke bersama Region Head PTPN I Regional 2 Desmanto, Senin (15/12/2025).

• PLN Nusantara Power Rehabilitasi Lahan Kritis Wujudkan Ekosistem Berkelanjutan
• Strategi Telkomsel Antisipasi Kelonjakan Trafik saat NARU 2025/2026
• Dewi Aryani Suzana dan Harwan Muldidarmawan Terpilih sebagai The Next Future Leader 2025

Di hadapan ratusan aktivis lingkungan, Nyi Iroh, julukan akrab Rieke Diah Pitaloka, menyampaikan sambutan beralas filosofi Sunda yang sangat intim dengan alam. Ia mengawali orasi dengan bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kepada para karuhun (leluhur nenek moyang) yang berada di lingkungan itu, dan menyebut manusia Sunda sangat mengimani hubungan kepada Tuhan, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan sesama manusia.

“Sebagaiman ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, kami memagang teguh ajaran hablum minallah, hablum minal alam, dan hablum minannas (hubungan baik dengan Tuhan, dengan alam, dan dengan sesama manusia). Kalau dalam istilah Sunda disebut tritangtu. Sedangkan dalam konteks interaksi kami sangat merawat istilah silih asah, silih asih, silih asuh. Artinya, kami sangat menjaga alam semesta ini sebagai daya hidup yang hakiki,” kata politikus PDIP ini.

Rieke Diah Pitaloka menyampaikan apresiasi PTPN I yang terus menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak untuk menjalankan bisnisnya secara bijak terhadap lingkungan. Menurut dia, setiap orang boleh memanfaatkan alam untuk kebutuhan dan kepentingan hidupnya, tetapi tidak boleh melukai alam sehingga fungsi-fungsi dasarnya terganggu.

"Bagi kami orang Jawa Barat, Alam itu adalah spiritualitas kami, Alam itu adalah penuntun kami. Ini adalah konteks yang tidak mungkin kita lepaskan," tegas Rieke Diah Pitaloka.

Berkaca kepada bencana alam Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, “Nyi Iroh” mengingatkan semua pihak untuk mengambil hikmah. Urgensi menjaga alam dari kerusakan, kata dia, adalah kewajiban hakiki yang akan menyelamatkan manusia dari bencana.

"Persoalan lingkungan menjadi sangat penting. Kita sedang dihadapkan pada batu uji: Apakah kita melihat alam ini sebagai hidup kita, sehingga harus dijaga, atau sekadar tempat untuk sesuatu yang sangat pragmatis, dieksploitasi sebesar-besarnya?" sorotnya.

Rieke Diah Pitaloka berharap PTPN terus menjalin kerja sama dan bersinergi dengan berbagai pihak. Dengan luas lahan sekitar 1,2 juta hektare yang dipercayakan negara, PTPN memiliki peran strategis dalam menjaga alam sekaligus berkontribusi pada pembangunan ekonomi.

• PGN Dorong Hilirisasi Gas Bumi, Tingkatkan Manfaat Gas Bumi
• Telkomsel Berhasil Hidupkan 68 Site di Takengon Aceh dengan Konfigurasi Penuh
• Rayakan HDI dan HUT Sadila ke-7 Gelar Monolog Sampaikan Pesan Inklusi

"Bisnis yang dijalankan oleh PTPN sebagai perusahaan Negara adalah bisnis untuk menghasilkan keuntungan yang lebih pro rakyat dan pro lingkungan, dengan prinsip keberlanjutan. Ini sejalan dengan harapan Presiden Prabowo agar Badan Usaha Milik Negara benar-benar menjadi Pilar ekonomi negara dan memberikan kontribusi," pungkasnya.

Menjelaskan Program Sejuta Pohon, Tio Handoko mengtakan penanaman pohon akan terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya untuk kelestarian alam tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Kegiatan hari ini merupakan bagian dari rangkaian program besar penanaman Satu Juta Pohon yang telah kita mulai sejak bulan November yang lalu. Esensi utamanya adalah wujud komitmen nyata PTPN I untuk memastikan ekologi dan ekonomi dapat berjalan selaras. Komitmen PTPN I untuk menghasilkan produk-produk perkebunan yang berkelanjutan kini menjadi prioritas utama korporasi," kata Tio. (*)