PPKM Darurat Diperpanjang 5 Hari, Ekonom Sebut Serba Tanggung
Yunike Purnama - Rabu, 21 Juli 2021 09:13
Kabarsiger.com, JAKARTA - Langkah , menurut ekonom serba tanggung apabila melihat tingkat kasus harian Covid-19 masih tinggi. Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira berpendapat, bahwa pemerintah seharusnya fokus menangani terlebih dahulu sebelum melonggarkan ekonomi.
"Fokus dulu ke penanganan pandemi, baru ekonomi dilonggarkan, dibanding (diperpanjang) tapi serba tanggung," kata Bhima.
Lebih jauh, Bhima mempertanyakan, apakah dalam waktu 5 hari, kasus harian dan bed occupancy ratio (BOR) bisa turun siginifikan. "Sekarang cuma 5 hari, apa kasus harian bisa turun di bawah 5.000? atau bed occupancy rationya (bisa) turun signifikan khususnya di zona merah?," kata Bhima.
Menurutnya, ada 2 indikasi mengapa pemerintah memperpanjang PPKM selama 5 hari. Pertama, anggaran yang minim. Kedua, kekhawatiran atas lonjakan kemiskinan dan pengangguran apabila diperpanjang lebih lama.
Bhima melihat pemerintah perlu untuk mendengar saran dari ahli kesehatan dengan indikator yang jelas. "Kalau tujuannya pengendalian pandemi, pemerintah perlu dengar saran dari ahli kesehatan dengan indikator yang jelas," ujarnya.
Sambung dua menambahkan, pemerintah bisa menunda proyek-proyek besar untuk menambah dana bantuan tunai ke masyarakat. Seperti diketahui, pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 25 Juli 2021.
Presiden Jokowi dalam pidatonya menyatakan akan membuka ekonomi secara bertahap pada 26 Juli 2021, apabila ada tren penurunan kasus pasien virus corona.(*)