Petani Milenial Bandar Lampung Uji Coba Kembangkan Jeruk Dekopon
Eva Pardiana - Kamis, 23 Juni 2022 15:56BANDAR LAMPUNG – Rantauansyah (35) petani milenial di Rajabasa Jaya, Bandar Lampung sedang melakukan uji coba pengembangan jeruk dekopon, jeruk asal Jepang yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
Rantauansyah tertarik membudidayakan jeruk jenis ini sebab banyak diminati, terutama masyarakat kelas menengah ke atas. Jeruk dekopon biasanya dikirim ke kota-kota besar untuk di jual ke pasar swalayan atau diekspor ke negara lain.
"Harganya cukup tinggi, yaitu Rp60 ribu per kilogram," ujarnya saat menerima kunjungan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung Agustini di kebun miliknya, Kamis 23 Juni 2022.
- Arah Pengembangan Infrastruktur PGN untuk Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Nasional
- BI Catat Kredit UMKM Tumbuh 16,75 Persen pada April 2022
- Eva Dwiana Dorong Sinergi HIPMI dan Pemkot Bandar Lampung
Rantauansyah mengatakan baru satu tahun membudidayakan jeruk dekopon. Karena hasilnya yang belum banyak dan masih dalam tahap uji coba, ia belum bisa menikmati hasil penjualan dari kebun jeruk miliknya.
Meski begitu, ia optimistis jeruk dekopon memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Informasi yang ia peroleh, beberapa negara telah menjadi tujuan ekspor jeruk ini.
"Kalau untuk sekarang ini belum ada penjualannya, tetapi kemarin saya ikuti pameran MS Town di Pantai Mutun, untuk jeruk dekopon ini sudah ada yang mengekspor ke Turki, Singapura dan Malaysia," ucapnya.
Dalam proses budidaya, Rantauansyah, mengaku menggunakan pupuk organik, sehingga butuh upaya ekstra dalam menanggulangi hama.
Ia berencana mempromosikan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya itu ke seluruh kecamatan di Bandar Lampung.
"Nanti kami akan mensosialisasikan ke-20 kecamatan dengan cara pertemuan dan akan kita berikan masukan dan informasi tentang jeruk dekopon ini," tuturnya. (IQB)