Pesawat Ruang Angkasa NASA Berhasil Sentuh Matahari
Eva Pardiana - Sabtu, 18 Desember 2021 06:33WASHINGTON – Pertama kalinya dalam sejarah, sebuah pesawat ruang angkasa milik NASA, Parker Solar Probe berhasil menyentuh matahari. Pencapaian ini adalah langkah besar bagi ilmu tata surya dan umat manusia.
Dalam pernyataan resmi NASA pada 14 Desember 2021, peristiwa ini akan membantu ilmuwan untuk memahami matahari dan mengungkap informasi penting mengenai pengaruhnya terhadap tata surya.
Parker telah melakukan perjalanan melalui laposan korona sejak bulan April. Namun, para ilmuwan membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data untuk selanjutnya dikonfirmasi.
- Produk UMKM Indonesia Diminati Pasar Global, 7 Perusahaan AS Borong Hingga Rp2,51 Triliun
- MAXstream Rilis Kurindu Natal Keluarga: Santa Claus dari Jakarta Drama Komedi Orisinal
- Menkeu Prediksi Defisit APBN 2021 Lebih Rendah dari Target 5,7%
Pesawat yang diluncurkan pada 2018 itu sebelumnya telah melakukan terbang lintas sebanyak tujuh kali. Pada terbang lintas ke-delapan, pesawat ruang angkasa itu berhasil masuk atmosfer bagian luar matahari atau korona.
Suhu bagian terluar atmosfer matahari itu adalah 1 juta derajat Celsius. Dengan memasuki dan mengambil sampel atmosfer matahari, Parker Solar Probe mencapai pencapaian ilmiah yang mirip dengan pendaratan di bulan, menurut laporan para ilmuwan misi pada konferensi pers dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU) hari Selasa 14 Desember 2021.
“Bayangkan Anda duduk di pinggir pantai memandangi lautan dan bertanya-tanya ada apa di dalam. Pada dasarnya inilah yang dilakukan para ilmuwan selama beberapa dekade, mempertanyakan misteri korona matahari,” kata Nicola Fox, Direktur Divisi Heliofisika di Direktorat Misi NASA dikutip dari LiveScience pada Sabtu, 18 Desember 2021.
“Setelah tiga tahun sejak peluncuran, akhirnya kita telah tiba, umat manusia berhasil menyentuh matahari,” tambahnya.
Pernyataan dari laman resmi NASA menyebutkan bahwa Parker Solar Probe mengumpulkan data yang menunjukkan dengan tepat asal usul struktur berbentuk berliku-liku di angin matahari yang disebut switchbacks.
Switchbacks adalah lautan arus dan gelombang yang memiliki semacam duri dan ditemukan pada 2019. Peristiwa ini terjadi karena pembalikan cepat pada medan magnet Matahari yang berbalik arah dan membentuk semacam gunung berliku-liku.
Data menunjukkan tempat yang menjadi asal switchbacks adalah di permukaan Matahari yang terlihat – fotosfer. Penemuan ini penting untuk memahami angin matahari yang berpacu melalui tata surya dan membentuk sistem cuaca ruang angkasa.
Memahami di mana dan bagaimana komponen angin matahari cepat muncul, dan jika mereka terkait dengan switchbacks, dapat membantu para ilmuwan menjawab misteri matahari yang sudah berlangsung lama: bagaimana korona dipanaskan hingga jutaan derajat, bahkan jauh lebih panas daripada permukaan matahari itu sendiri.
Perjalanan ke korona yang hanya berlangsung beberapa jam ini adalah salah satu misi dari yang telah direncanakan. Parker akan terus mengelilingi Matahari dan ditargetkan akan mencapai 3,83 juta mil dari permukaannya.
Lintas terbang selanjutnya yang diperkirakan akan dijalankan pada Januari 2022 kemungkinan akan melanjutkan petualangan Parker di korona. (*)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 18 Dec 2021