Pertamina Launching Rumah Maggot dan Pelatihan Budidaya
Yunike Purnama - Jumat, 18 Juli 2025 06:33
BANDARLAMPUNG – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Panjang meresmikan Rumah Maggot (Ruggot) dan menggelar pelatihan budidaya maggot di Kampung Baru Tiga, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.
Program ini merupakan bagian dari implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bertujuan mengatasi permasalahan sampah organik sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Budidaya maggot menjadi solusi ekologis dan ekonomis karena mampu mengurai limbah organik secara cepat serta menghasilkan pakan alternatif berprotein tinggi untuk ternak ikan, ayam, dan burung. Melalui pemanfaatan sampah rumah tangga, masyarakat didorong untuk mengembangkan ekonomi sirkular berbasis lingkungan.
Pelatihan menghadirkan Wahyu Budi Wibowo, anggota Kelompok Apartemen Maggot 21, binaan Program TJSL Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Thaha.
Dalam sesi pelatihan, peserta diberikan pemahaman komprehensif mulai dari siklus hidup maggot, teknik budidaya skala kecil hingga komersial, pemanfaatan limbah organik sebagai media budidaya, hingga analisis ekonomi dan prospek bisnis di sektor ini.
- OJK Gelar Product Matching Edukasi Produk Keuangan Syariah dan Pasar Modal
- Telkomsel Hadirkan Paket RoaMAX Umroh, Hadirkan Paket Internet Mudah dan Terjangkau
- Mengenal Sejarah Lampung Ditengah Rendahnya Minat Anak Muda ke Museum
- Transformasi Budaya BRILiaN Way Tegaskan Komitmen BRI dalam Mencapai Visi
Sekretaris Camat Panjang, M. Sahril, menyambut baik kolaborasi antara Pertamina dan masyarakat dalam penanganan sampah yang bernilai ekonomis.
“Maggot mampu mengurai limbah organik dalam waktu singkat. Ini menjadi solusi cerdas untuk mengurangi volume sampah rumah tangga dan industri, khususnya di Kelurahan Panjang Utara yang rawan banjir akibat penumpukan sampah,” ungkapnya.
Ketua Kelompok Ruggot binaan TJSL Pertamina, Ria Audina, menyampaikan terima kasih atas dukungan fasilitas dan pelatihan yang diberikan.
“Kami melihat potensi besar dari budidaya maggot ini. Selain bisa menjadi usaha yang menguntungkan dengan modal kecil, kegiatan ini juga turut membantu penanganan sampah di lingkungan kami,” ujar Ria.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian lingkungan.
“Program ini merupakan implementasi ekonomi sirkular yang mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial. Kami berharap peserta dapat langsung memulai budidaya maggot baik secara rumahan maupun komersial. Harapannya, inisiatif ini bisa direplikasi di wilayah lain sebagai model pengelolaan limbah organik yang berkelanjutan,” jelas Rusminto.
Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta Tujuan 13 (Aksi Terhadap Iklim). (*)