Pemkot Rencana Buat Tata Permukiman Pantai Nelayan Sukaraja

M. Iqbal Pratama - Rabu, 12 Juli 2023 15:51
Pemkot Rencana Buat Tata Permukiman Pantai Nelayan SukarajaAksi bersih-bersih Pantai Sukaraja Bandar Lampung. (sumber: M.Iqbal Pratama/Kabarsiger)

BANDARLAMPUNG - Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung akan membuat tata permukiman Pantai Nelayan Payang atau akrab disapa Pantai Sukaraja berlokasi di Jalan Ikan Selar Bandar Lampung menjadi lebih rapih dan indah.

Sekretaris Bandar Lampung, sekaligus Plt. Kepala Dinas PU Bandar Lampung Iwan Gunawan, menyampaikan pihaknya akan membuat tata pemukiman Pantai Sukaraja, Bandar Lampung seperti akan melakukan pengecekan hingga pengaspalan didaerah sekitar.

"Kita akan mencoba mengubah lokasi ini menjadi tempat yang tidak kumuh,"ucap Iwan pada Rabu, 12 Juli 2023.

Iwan menyampaikan , lokasi Pantai Sukaraja ini untuk program jangka pendek  mulai dari pemasangan aspal, cat dinding hingga membangun tempat berteduh juga cat.

Lebih rinci, Iwan menyampaikan, pihaknya akan menyediakan cat yang dibutuhkan, sementara pengecatannya, ia meminta warga sekitar untuk bergotong royong. "Dinas PU nanti akan menyediakan catnya, kita minta pak lurah pak RT dan warga untuk berkolaborasi mengecatnya agar tempat ini indah,"lanjut Iwan.

Oleh sebab itu, Iwan juga menyebutkan, seiring yang ada diwilayah tersebut akan dibersihkan dari tanah dan sampah yang menyumbat jalannya air.

Iwan berharap, DLH Bandar Lampung juga dapat turut menata tempat ini. "Kami harap ya DLH menanami tempat ini dengan bunga, tanaman yang cantik, ya seperti taman begitu,"ucapnya.

Sementara, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Bandar Lampung Mahendra Jalyas, menyampaikan pihaknya, akan melakukan diskusi dengan warga setempat terkait penataan ulang tempat tersebut.

Pihaknya, akan segera melakukan diskusi dengan masyarakat guna segera mengambil langkah lebih lanjut.

"Rencana Kamis ini akan berkumpul dengan lurah RT dan warga untuk menyampaikan tidak lanjut dari DLH, Dinas PU untuk menata ulang tempat ini. Setelah, kita langsung eksekusi pengecatan dan lainya,"tambah Iwan.

Untuk jangka panjang, Iwan Gunawan, menyampaikan Pemkot berkolaborasi stakeholder terkait berencana akan ada penambahan Talud.

"Pembangunan takut pantai ini bertujuan mencegah abrasi serta sebagai penahan ombak. Sehingga pemukiman warga yang terletak disekitar pesisir pantai setempat,"ucap Iwan.

Sebagai Informasi dua hari setelah viral bersih bersih sampah di Pantai Nelayan Payang dikenal Pantai Sukaraja berlokasi di Jalan Ikan Selar,  Sukaraja, Bandar Lampung masih terlihat menumpuk karena lantaran volume sampah yang terbilang banyak dan telah telah puluhan tahun.

Pantauan Radar Lampung di lokasi pada Selasa, 12 Juli 2023, terlihat tumpukan sampah sekitar 300 sampai 500 meter persegi masih menghiasi pantai Jalan Ikan Selar Bandar Lampung.

Diatas tumpukan sampah tersebut, terlihat lima kapal nelayan dan sisi lain terlihat anak anak anak sekitar sedang bermain air dipantai yang dipenuhi sampah.

Diberitakan sebelumnya, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana bersama Forkompimda dan warga Sekitar melakukan bersih bersih Pantai yang sempat viral jadi Pantai Terkotor nomor 2 di Indonesia. Sempat viral oleh Pandawara Group.

Selesai bersih bersih sampah, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyampaikan volume kiriman sampah ini dari laut terlalu banyak.

"Tapi karena memang kapasitas sampahnya banyak. Dan ada memang waktu tertentu sampai ini banyak dari kiriman laut ke pesisir,"jelasnya.

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyampaikan sebenarnya problem pesisir pantai ini merupakan kewenangan pemerintah provinsi. " Sebenarnya Kalau laut pesisir ini bukan kapasitasnya kabupaten atau kota karena diatur dalam pasal 14 Ayat 1 UU 2023 tahun 2014,"jelas Eva.

Kendati demikian, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyampaikan kebersihan lingkungan terutama kebersihan pantai dari sampah menumpuk ini merupakan tanggung jawab kita bersama. "Ini tanggung jawab kita bersama,"tutupnya.

Sebagai informasi,  Ketua Nelayan Payan di Pesisir Pantai Sukaraja, Maryudi berharap pemerintah dapat menyediakan Dermaga Lepas Pantai.

"Kami berharap pemerintah dapat menyediakan Dermaga lepas Pantai bukan terbuat dari beton. Karena selama ini  nelayan menggunakan tumpukan sampah sebagai media untuk menyadarkan kapal agar tidak rusak diterjang ombak besar,"ucap Muryadi.

Warga Sukaraja mengaku bernama Bongek (48), menyampaikan bahwa sampah di Pantai Sukaraja ini sudah dari tahun 2004.

"Sampah (dipantai) itu dari 2004. Tahunan memang. Sumber sampahnya ya dari laut, dari kali dan lainnya,"ivaonau

Kepala DLH Bandar Lampung, Budiman P Mega mengatakan, sisa sampah yang masih banyak menumpuk di Pantai Sukaraja tersebut tidak akan dikeruk. "Sedimen sampah itu kalau dikeruk, makin banyak, keluar semua. Jadi yang gak dikeruk,"ucapnya.

Sehingga, pihaknya menugaskan satgas DLH melakukan pengerukan  dibagian permukaan sampah saja. "Sudah selesai kemarin (bersih bersih sampah). Kemarin dikeruk permukaannya,"ucapnya.

Lebih rinci, Budiman menyampaikan hasil dari bersih bersih kemarin, sampah yang diangkut sebanyak 300 ton. "Kemarin 300 ton sampah kita angkut,"ucapnya.

Budiman juga menyebutkan, pagi tadi pihaknya menerima laporan bahwa terdapat beberapa orang yang kembali membersihkan.  "Tadi pagi ada yang bersihkan juga, tumpukan sampah yang sudah dimasukin karung, nanti kita angkut,"ucapnya.

Meski ada agenda pembersihan seperti ini, Budiman menyampaikan kepada masyarakat dan berbagai pihak lain untuk terus membantu kebersihan lingkungan karena sampah ini sebagian besar berasal dari kiriman laut.

“Kebanyakan memang dari laut. Misalnya nelayan jaring ikan nih, pasti sampah ikut kejaring. Makanya sampah ini kemungkinan akan terus ada selama masyarakat di luar sana terus membuang sampah sembarangan karena sampah yg dibuang ke sungai itu akan bermuara ke laut,” jelasnya.

“Pokoknya saling berkolaborasi saja. Soalnya kalau cuma pemerintah (yang bersihkan) gak akan selesai. Karena kita juga punya tugas rutinan yang jika hanya tangani sampah saja bisa terbengkalai nanti,”pungkasnya. (IQB)

Editor: Redaksi
M. Iqbal Pratama

M. Iqbal Pratama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS