Pemerintah Mulai Putar Otak Hadapi Badai PHK Startup
Yunike Purnama - Rabu, 23 November 2022 20:56JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah telah memiliki sejumlah langkah strategis dalam menghadapi gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia, termasuk yang dilakukan oleh perusahaan rintisan (start up).
"Karena ada resesi ya, ini sudah mulai terjadi PHK dari beberapa termasuk perusahaan start up, pemerintah secara umum sebenarnya sudah menyiapkan berbagai berbagai program antisipasi itu," kata Wapres Ma'ruf Amin dikutip Rabu, 23 November 2022.
"Misalnya (langkah) pertama itu melakukan upaya-upaya program padat karya untuk menampung tenaga kerja yang ter-PHK itu. Program-program besar itu dibagi kecil-kecil di daerah sehingga masyarakat bisa bekerja, kemudian produk-produk UMKM juga bisa, misalnya ikut partisipasi pembuatan bata, genting oleh masyarakat, sehingga padat karya termasuk membangun jalan dan bangunan," ungkapnya.
- RUU Migas Menjadi Barometer Keseriusan Indonesia Melakukan Transisi Energi
- Pemkot Rencana Sediakan Rumah Subsidi untuk PNS, Ini Syaratnya!
- Serikat Buruh Lampung Nilai Kenaikan UMP 10 Persen Tak Sesuai
Wapres mengakui program-program padat karya tersebut memang mampu menampung tenaga kerja meski bukan untuk di sektor teknologi digital.
"Langkah lain adalah mengadakan pendidikan keterampilan vokasi, pendidikan vokasi yang mengarah pada kewirausahaan," tambah Wapres.
Masih ada juga pembukaan lahan masyarakat melalui perhutanan sosial supaya masyarakat dapat memiliki akses pada lahan.
"Sehingga bisa yang tidak punya pekerjaan, di samping tentu usaha besar-besaran untuk mendatangkan investasi seperti yang sudah dilakukan di berbagai tempat seperti di kawasan-kawasan ekonomi khusus, investor-investor itu kita hadirkan kemudian yang bisa menyerap tenaga kerja yang banyak," kata Wapres.
Menurut Wapres, usaha-usaha yang sedang dan sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi pengangguran sudah cukup banyak.
"Di samping tentu untuk mempertahankan hidup yaitu pemberian bantuan sosial atau bansos dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang setiap tahun dianggarkan oleh pemerintah. Itu bagian untuk menanggulangi berbagai tenaga kerja yang ter-PHK ataupun yang belum punya lapangan kerja," ungkap Wapres.
- Rajin Tambah Fitur Nih! Layanan Digital Livin’ by Mandiri Jadi Semakin Lengkap
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Kamis, 17 November 2022
- Telkomsel Bersama Vidio Hadirkan Paket Bundling Nonton FIFA World Cup Qatar 2022
Badai PHK Startup
Dalam badai PHK selain ada GoTo dan Ruangguru, Shopee juga mengumumkan keputusan untuk melakukan PHK dengan karyawannya di Indonesia pada pertengahan September, namun jumlahnya tidak disebutkan.
Perusahaan rintisan bidang teknologi lain yang sudah mengumumkan PHK di Indonesia yaitu Koinworks sebanyak 8 persen atau sebanyak 70 karyawan, Binar Academy sebanyak 20 persen pegawai, Xendit (perusahaan Indonesia-Filipina) sebanyak 5 persen dari karyawan, Zenius sebanyak 20 persen atau sebanyak 200 karyawan, LinkAja sebanyak 33 persen karyawan atau sebanyak 200 karyawan dan SiCepat sebanyak 0,6 persen karyawan atau sebanyak 366 orang. (*)