Pasar Merespons Positif Kinerja APBN, Rupiah Ditutup Menguat

Redaksi - Jumat, 04 Agustus 2023 18:32
Pasar Merespons Positif Kinerja APBN, Rupiah Ditutup Menguat Nilai kurs rupiah ditutup menguat 16 poin pada perdagangan hari ini, Jumat, 4 Agustus 2023, karena pasar merespons kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang positif. (sumber: TrenAsia)

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat 16 poin pada perdagangan hari ini, Jumat, 4 Agustus 2023, karena pasar merespons kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang positif.

Menurut data perdagangan Bloomberg, di akhir pekan ini kurs rupiah ditutup menguat 16 poin di posisi Rp15.170 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 3 Agustus 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 11 poin di level Rp15.186 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, faktor yang menahan rupiah untuk melemah hari ini di antaranya adalah kinerja APBN hingga pertengahan 2023 yang terhitung tetap solid dalam menjaga pemulihan ekonomi.

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga semester I-2023, pendapatan negara mencapai Rp1,4 kuadriliun, yang mana jumlahnya mencapai 57,2% dari target APBN tahun ini. Angkanya pun meningkat 5,4% secara tahunan.

Sementara itu, belanja negara yang telah direalisasi pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp1,25 kuadriliun atau setara dengan 41% dari pagu APBN.

"Terjaganya perekonomian domestik tetap solid hingga kuartal II-2023 ini karena didukung proyeksi-proyeksi lembaga keuangan dunia bahwa ekonomi Indonesia masih akan bertahan di kisaran 5% pada tahun ini sehingga penerimaan negara hingga akhir tahun akan tetap tumbuh positif serta APBN cenderung masih akan mengalami surplus," kata Ibrahim kepada wartawan, Jumat, 4 Agustus 2023.

Ibrahim pun menambahkan bahwa pemerintah bisa mengoptimalkan belanja negara meskipun di tengah konsolidasi fiskal, khususnya untuk kategori belanja yang dapat memberikan manfaat konkret bagi masyarakat.

Optimalisasi itu dikatakan Ibrahim dapat menjaga daya beli masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong laju ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.

Dengan kinerja positif dari APBN ini, sentimen yang hadir dari penurunan peringkat utang AS dan kenaikan suku bunga Inggris pun dapat diatasi.

Untuk saat ini, pasar berfokus kepada data nonfarm payroll (NFP) AS yang akan dirilis hari ini, yang mana pasar berekspektasi pasar tenaga kerja AS tetap stabil hingga Juli 2023.

"Tanda-tanda ketahanan di pasar tenaga kerja memberikan The Federal Reserve (The Fed) lebih banyak dorongan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, mengingat bahwa bank menargetkan beberapa pendinginan dalam kondisi tenaga kerja sebagai bagian dari kampanye melawan inflasi," tutur Ibrahim.

Untuk perdagangan pekan depan, Senin, 7 Agustus 2023, Ibrahim memproyeksikan nilai kurs rupiah ditutup melemah di rentang Rp15.150-Rp15.240 per-dolar AS. (*)

Editor: Redaksi
Bagikan

RELATED NEWS