OJK Mengkaji Batas Ekuitas Asuransi untuk Redam Dampak Pelemahan Ekonomi

Yunike Purnama - Selasa, 14 Maret 2023 04:31
OJK Mengkaji Batas Ekuitas Asuransi untuk Redam Dampak Pelemahan EkonomiOtoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji batas ekuitas terbaru bagi perusahaan asuransi. (sumber: Freepik )

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji batas ekuitas terbaru bagi perusahaan asuransi. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyampaikan langkah tersebut sebagai upaya meningkatkan kemampuan asuransi menyerap dampak pelemahan ekonomi dan mendukung pengembangan bisnis perusahaan.

Termasuk proses pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data yang sudah pasti penting. Hal ini untuk memastikan bahwa perusahaan asuransi memiliki kapasitas dengan benar merancang produk asuransi, menghitung premi asuransi, dan menyiapkan cadangan teknis," ujar Ogi dalam International Insurance Seminar (IIS) 2023.

Menurutnya, industri asuransi adalah pasar yang sangat kompetitif dan teregulasi. Kondisi ini mengharuskan perusahaan asuransi untuk mencari keunggulan kompetitif demi mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasi bisnis.

Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi perusahaan asuransi untuk ikut terlibat dalam inovasi teknologi informasi (TI) seperti cloud computing, enterprise data warehouse, dan analisis big data agar dapat mengoptimalkan penggunaan data dalam mendukung efektivitas dan efisiensi operasi bisnis utamanya.

"Dukungan teknologi informasi dan digital juga membuka kemungkinan untuk meningkatkan akses terhadap produk dan layanan asuransi, dan membantu mengatasi tantangan geografis, yang memungkinkan perusahaan asuransi untuk menjangkau pasar yang lebih luas," imbuh Ogi.

Dalam hal pemanfaatan teknologi, bertujuan untuk mendukung penyaluran asuransi produk dan penyediaan layanan asuransi, serta dapat membantu perusahaan asuransi menjadi lebih hemat biaya, sekaligus menawarkan produk asuransi yang sesuai dengan preferensi dan profil nasabah.

"Kami percaya bahwa teknologi asuransi (insurtech), akan menjadi pendorong bagi perubahan  industri asuransi untuk menghasilkan solusi pembiayaan risiko yang  inovatif, dan pembangunan masa depan yang berkelanjutan," pungkasnya.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS