Octopus Energy Generation Perusahaan Investor Energi Terbarukan

Yunike Purnama - Kamis, 27 Juli 2023 06:11
Octopus Energy Generation Perusahaan Investor Energi TerbarukanIlustrasi (sumber: Ist)

INGGRIS - Octopus Energy Generation, perusahaan investor energi terbarukan asal Inggris, berencana mengalokasikan investasi sebesar US$20 miliar atau setara dengan Rp300 triliun (kurs RP15.000) pada energi angin lepas pantai pada tahun 2030. Langkah ini disebut perusahaan pada 24 Juli 2023, memiliki tujuan untuk meningkatkan keamanan energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Melansir Reuters, perusahaan yang merupakan bagian dari Octopus Energy Group, menyebutkan investasi tersebut akan menghasilkan 12 gigawatt (GW) listrik terbarukan setiap tahun. Energi tersebut cukup untuk memberi daya pada 10 juta rumah. Proyek ini akan menargetkan di negara seluruh dunia namun akan terfokus ke benua Eropa.

Zoisa North-Bond, CEO Octopus Energy Generation, menyebutkan, “energi angin lepas pantai telah dengan cepat mengubah sistem energi Inggris dan kami sangat gembira dengan hal itu.” Zoisa menyebutkan teknologi ini memiliki potensi diterapkan secara global.

Zoisa juga menyebutkan energi angin lepas pantai akan memiliki peran penting dalam mencapai target net zero emission dan meningkatkan keamanan energi serta membuat harga energi menjadi turun.

Beberapa hari setelah utilitas Swedia, Vattenfall mengumumkan akan menghentikan pengembangan proyek angin lepas pantai Norfolk Boreas Inggris karena kenaikan biaya, muncul pengumuman investasi dari Octopus Energy Generation. Pihak Swedia juga mengingatkan bahwa Inggris dapat menghadapi kesulitan mencapai target energi anginnya tanpa insentif yang ditingkatkan.

Saat ini, kapasitas angin lepas pantai Inggris mencapai 11 GW, dan pemerintah berencana untuk mempercepat persetujuan perencanaan untuk ladang angin lepas pantai.

Pada tahun lalu, Octopus Energy Generation memasuki pasar ladang angin lepas pantai dan telah berhasil mencapai lima kesepakatan lepas pantai dengan total nilai mencapai US$1 miliar (Rp15 triliun). Saat ini, perusahaan secara global mengelola proyek energi hijau senilai US$7,7 miliar (Rp115,5 triliun). (*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS