Nilai Transaksi Spin Off Indihome Mencapai Rp77,98 T, Berikut Rinciannya
Yunike Purnama - Rabu, 24 Mei 2023 14:41JAKARTA - Nilai transaksi dari pemisahan (spin off) segmen usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Indihome, mencapai Rp77,98 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam spin off yang dilaksanakan dalam rangka penggabungan segmen usaha Indihome dan Telkomsel ini, keduanya tercatat memiliki nilai valuasi sebesar Rp58,24 triliun dan Rp319,35 miliar.
Total nilai transaksi ini terdiri atas nilai valuasi segmen usaha Indihome yang disepakati sebesar Rp58,24 triliun, nilai kontrak wholesale agreement (WSA) Rp18,74 triliun, nilai kontrak (transitional service aggreement/TSA)-1 Rp495,97 miliar, dan nilai kontrak TSA-2 Rp489,26 miliar.
- Bukalapak (BUKA) Rencana Private Placement, Terbitkan 4,01 Miliar Saham
- April 2023, Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Turun 5,16 Persen
- Hanya 19 Hari, Kapitalisasi Pasar Aset Kripto Ini Mencapai US$1 Miliar
Untuk diketahui, TSA-1 berkaitan dengan perjanjian layanan transisi fixed broadband core sementara TSA-2 berhubungan dengan perjanjian layanan transisi sistem teknologi informasi. Kedua pihak yang melaksanakan perjanjian ini adalah Telkom dan Telkomsel.
Pemisahan atas segmen usaha Indihome dari Telkom sebelum digabungkan dengan Telkomsel akan dituntaskan melalui penerbitan 33.300 saham baru kepada Telkom dengan nilai konversi persaham sebesar Rp1,75 miliar.
Seiring dengan pemisahan tersebut, Singapore Telecommunications Ltd (Singtel) memutuskan untuk turut melakukan penyertaan modal dengan nilai Rp2,71 triliun untuk mengambil 1.551 saham baru Telkomsel.
Setalah tanggal efektif pemisahan kepemilikan saham Telkom di Telkomsel menjadi sebesar 69,9% dan kepemilikan Singtel menjadi 30,1%.
Sebelum dilakukan pemisahan segmen Indihome, Telkom menguasai 65% saham Telkomsel sementara 35% lainnya dipegang oleh Singtel.
Rencana transaksi ini akan disepakati pelaksanaannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Independen yang akan diselenggarakan pada 30 Mei 2023.
Dalam keterangan yang sama, direksi Telkom memaparkan manfaat dari rencana transaksi yang akan persetujuannya akan disepekati 30 Mei mendatang.
Keuntungan bagi Telkom sendiri adalah potensi efisiensi atas kolaborasi jaringan fixed and mobile broadband, penguatan positioning grup Telkom sebagai pemimpin di industri telco, peningkatan kinerja, dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap dinamika industri.
Sementara itu, manfaat yang diterima pelanggan adalah peningkatan pelayanan, akses terhadap layanan digital yang lebih mudah dan merata, serta value for money yang lebih terkedepankan.
Bagi pemerintah, manfaat yang dapat diterima adalah meningkatnya pendapatan negara, peningkatan valuasi perseroan selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pertumbuhan tingkat adopsi digital, dan percepatan penetrasi home broadband.
Kemudian, manfaat bagi industri berkenaan dengan meningkatnya efisiensi dan produktivitas industri. Industri pun dinilai akan menjadi lebih menarik dan kompetitif.