News Corp Australia Gunakan AI untuk Hasilkan 3.000 Artikel Per Minggu, Pengaruhi Profesi Jurnalis?
Yunike Purnama - Minggu, 06 Agustus 2023 17:11SYDNEY - News Corp Australia, jaringan media dari Australia menyebutkan telah memproduksi artikel sebanyak 3.000 per minggu dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI). Hal itu disampaikan sendiri oleh Executive Chairman perusahaan, Michael Miller, ketika perhelatan the World News Media Congress bulan lalu di Taiwan.
Melansir Arab News, Miller menyebutkan artikel yang diproduksi oleh AI mencakup berita cuaca, harga bahan bakar, dan kondisi lalu lintas. Juru bicara organisasi tersebut menegaskan bahwa keputusan editorial untuk artikel yang dihasilkan oleh AI sepenuhnya diambil oleh jurnalis yang bekerja di sana.
Artikel yang diproduksi oleh AI ini kemudian didistribusikan secara nasional ke 75 masthead hiperlokal perusahaan. Perusahaan tidak memberikan informasi di halaman bawah bahwa artikel yang ditulis tersebut diproduksi oleh AI. Hal itu dikarenakan artikel-artikel tersebut direview oleh jurnalis dan diberi byline mereka.
- Ternyata Ini Manfaat Servis Rutin Sepeda Motor
- Cara Aman Gunakan Internet di Tengah Ancaman Hacker
- Arti Nama Baru Gunung Bawah Laut di Pacitan Jogo Jagad
Juru bicara perusahaan menekankan bahwa selama beberapa tahun terakhir, otomatisasi telah digunakan untuk memperbarui harga bahan bakar lokal beberapa kali setiap hari, serta menyediakan daftar pengadilan harian, lalu lintas, cuaca, dan kematian.
“Saya akan menekankan bahwa semua informasi dan keputusan tersebut diawasi oleh jurnalis yang bekerja dari tim Data Lokal,” ujar juru bicara perusahaan.
Di sisi lain, outlet media seperti penyiar nasional ABC tertarik untuk mengeksplorasi berbagai pemanfaatan teknologi AI untuk berbagai keperluan termasuk penerjemahan, rekomendasi, pengiriman teks ke ucapan, dan personalisasi untuk meningkatkan aksesibilitas konten mereka.
Dikutip dari CNN International, Google pada 20 Juli 2023 lalu dilaporkan telah mengembangkan AI untuk produksi berita yang disebut ‘Genesis’. Google dilaporkan telah meluncurkan alat AI barunya ke organisasi berita seperti Washington Post, News Corp, dan New York Times.
Saat ini, program tersebut sedang dikembangkan dan diproyeksikan dapat menghasilkan salinan berita ketika diberikan rincian peristiwa. Google menyebutkan kecerdasan buatan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan tugas jurnalis namun diharapkan lebih bisa bertindak sebagai asisten pribadi jurnalis.
Meskipun begitu, ada kemungkinan yang mengarahkan penggunaan AI ini tidak saja menjadi asisten namun menjadi pengganti jurnalis. Padahal AI seperti itu dilaporkan memiliki kecacatan dalam pengecekan fakta dibandingkan dengan jurnalis manusia sehingga ditakutkan akan memproduksi berita yang salah informasi.
Melansir TrenAsia.com, sebagai contohnya seorang pembawa acara radio Georgia dikabarkan menggugat ChatGPT karena pencemaran nama baik bulan lalu. Gugatan dilayangkan setelah ChatGPT memberikan ringkasan yang salah dari kasus pengadilan federal. Pada Mei, seorang pengacara yang menggunakan ChatGPT untuk menyiapkan pengajuan hukum tertangkap mengutip kasus yang tidak ada.(*)