Nelayan Lampung Timur Harap PDAM Pasok Air Bersih
Yunike Purnama - Rabu, 05 Mei 2021 18:11Kabarsiger.com, LAMPUNGTIMUR - Nelayan di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur berharap PDAM memasok air bersih bagi seluruh rumah tangga nelayan yang tinggal di pesisir pantai desa setempat.
Harapan itu disampaikan Wahono, Kepala Desa Muara Gading Mas.
Wahono mengemukakan, terdapat lima dusun di desanya yang sudah dialiri air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"PDAM sudah masuk tapi belum semuanya, baru lima dusun yang teraliri air PDAM," ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (5/5/2021).
Ia mengungungkapkan air PDAM yang sudah terpasang di rumah-rumah nelayan, airnya bersih dan bisa digunakan untuk keperluan mandi, cuci, minum dan masak.
Namun demikian, kata Wahono, masih ada ribuan rumah tangga nelayan di wilayahnya yang belum terjangkau saluran air PDAM.
"Terdapat sekitar dua ribuan rumah tangga nelayan yang belum mendapat akses air PDAM," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, katanya lagi, selama ini mereka membeli dari para pengecer atau pedagang air bersih.
Satu jeriken air bersih dijual Rp3 ribu.
"Nelayan kan terbentur banyak keterbatasan, kalau buat sumur bor, mahal, bisa habis Rp10 juta, airnya belum tentu bisa diminum. Sehingga harapan saya, sangat berharap PDAM bisa menjangkau merata ke semua rumah tangga nelayan," jelasnya.
Menurut kepala desa yang menjabat periode kedua ini, jika air PDAM bisa menjangkau semua rumah tangga nelayan, nelayan bisa lebih menghemat uangnya.
Air bersih pun tersedia setiap waktu.
Di wilayah pesisir pantai Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai, rumah tangga nelayan pun membeli air bersih dari para pedagang air bersih.
Air bersih tersebut digunakan terutama guna keperluan memasak.
Wati, warga Desa Margasari, menyebutkan satu jeriken air bersih dibeli dari pedagang air keliling sebesar Rp2500-3000.
"Satu minggu bisa membeli air dua atau tiga kali," ujarnya.
Kepala Desa Margasari Wahyu Jaya juga setuju pemerintah daerah menghadirkan air bersih bagi warganya.
Meski demikian, perlu dimusyawarahkan bersama, karena kondisi tersebut juga menjadi peluang usaha bagi warganya dan warga luar desa dengan berjualan air bersih.
"Karena ada perputaran ekonomi di sini," ujarnya.
Sementara, Sugeng pedagang air bersih, menyebutkan dalam sehari melayani pesanan air bersih 15-20 warga.
Minimal satu warga memesan 4 jeriken.
Menurut dia, selain melayani pesanan untuk rumah tangga nelayan, para pedagang memasok keperluan air di kapal nelayan untuk keperluan selama berlayar beberapa hari di laut.(*)