Mulai Juni 2023 Masuk Thailand Tak Lagi Gratis
Redaksi - Minggu, 19 Februari 2023 16:31THAILAND - Negara Thailand memberlakukan biaya masuk bagi wisatawan asing senilai 150 baht hingga 300 baht (Rp65.000-Rp130.000) mulai Juni 2023. Kebijakan tersebut untuk pengembangan wisata hingga memberikan asuransi kesehatan bagi turis selama mereka berlibur di negara tersebut.
Thailand berupaya menghimpun 3,9 miliar baht sepanjang 2023 dari biaya masuk tersebut. Menteri Pariwisata Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn, mengatakan wisatawan asing akan dikenai biaya masuk 300 baht untuk setiap perjalanan dari jalur penerbangan. Adapun wisatawan yang masuk dari jalur darat dan laut akan dikenai biaya 150 baht.
“Biaya itu tidak berlau bagi orang asing yang punya izin kerja di Thailand,” ujar Phiphat, dikutip TrenAsia, Minggu 19 Februari 2023.
- Waduh! Kecerdasan Buatan Microsoft Malah Ancam Pengguna
- Sebanyak 11.538 Korban Kekerasan, KemenPPPA Sebut Toxic Relationship Penyebabnya
- Survei BI: Januari 2023 Permintaan Pembiayaan Korporasi Meningkat
Kebijakan pengenaan biaya masuk untuk wisatawan asing sejatinya sudah lama direncanakan Thailand. Namun penerapannya harus tertunda karena pandemi Covid-19. Duit dari biaya masuk bisa cukup signifikan mengingat perkiraan turis asing yang masuk Thailand pada tahun ini mencapai 30 juta orang. Jumlah itu hampir tiga kali lipat dari kunjungan tahun 2022 (11,15 juta orang).
Selain asuransi kesehatan, biaya masuk bakal dipakai untuk pengembangan atraksi wisata lokal. Rencananya biaya tersebut bakal ditambahkan pada harga tiket perjalanan. Di sisi lain, kebijakan ini bukannya tanpa kritik. Sejumlah objek wisata di Thailand khawatir jumlah pengunjung merosot setelah penerapan aturan biaya masuk.
Sejumlah saham perusahaan wisata dan perjalanan juga turun dalam perdagangan di Bangkok setelah pengumuman penerapan biaya masuk. Sebelum pandemi, sektor pariwisata adalah salah satu kontributor terbesar bagi PDB Thailand.
Sedikitnya 40 juta turis mengunjungi Negeri Gajah Putih selama periode 2018-2019. Para wisatawan tersebut memberikan penerimaan rata-rata sebesar US$60 miliar. (*)