MUI Lampung Sebut Aksi Buang Bayi Dampak Psikologi Masyarakat yang Sakit

Eva Pardiana - Rabu, 10 Agustus 2022 11:50
MUI Lampung Sebut Aksi Buang Bayi Dampak Psikologi Masyarakat yang SakitKetua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Prof. Moh. Mukri (sumber: Dok. UIN Raden Intan Lampung)

BANDAR LAMPUNG – Kasus pembuangan bayi di Kota Bandar Lampung kian marak terjadi. Terakhir bayi perempuan ditemukan di tempat pembuangan sampah di Jalan Kamboja, Kelurahan Kebon Jeruk, Tanjung Karang Timur pada Jumat 5 Agustus 2022. Nahas, bayi tersebut tidak berhasil diselamatkan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Prof Moh Mukri mengaku cukup prihatin atas maraknya aksi pembuangan bayi di Kota Bandar Lampung.

Menurutnya, perilaku pembuangan bayi merupakan sikap masyarakat yang sedang sakit secara psikologi akibat beberapa faktor. Bisa dikarenakan pandemi Covid-19, ekonomi, maupun pergaulan bebas.

"Kita tidak bisa mengecam, tapi kita prihatin dengan sikap ibu yang membuang anaknya, walaupun pasti ada alasan dibalik tindakannya," ujar Prof Mukri kepada Kabar Siger, Senin 8 Agustus 2022 lalu.

Lanjutnya, alasan orang tua yang membuang anaknya perlu diselesaikan secara bersama. Sehingga diharapkan pemerintah maupun stakeholder terkait bisa memperhatikan masalah ini.

"Kita tidak bisa menyalahkan satu orang saja, tapi menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya orang tua atau pemerintah," ucapnya

Dirinya juga menilai, saat ini kehidupan generasi muda sudah sangat bebas. Adanya transformasi kebudayaan menjadi salah satu efek dari pembuangan bayi.

"Permasalahan seperti ini harus diselesaikan dengan duduk bareng, agar tidak terulang," pungkasnya. (IQB)

Bagikan

RELATED NEWS