BANDARLAMPUNG - Dinas Sosial Kota Bandar Lampung mendampingi 80 anak yang mengalami pelecehan seksual ke ranah hukum. Dari data yang dihimpun kasus pelecehan seksual terhadap anak, naik hampir 100 persen dari tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut didominasi kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung Aklim Sahadi mengaku, dari jumlah tersebut rata rata korbannya adalah perempuan di bawah umur 17 tahun.

"Korban laki-laki juga ada, namun sedikit paling tidak sampai 10 orang," ujar Aklim ,Rabu 15 November 2023.

• Kemenkop UKM: Digitalisasi Penting untuk Dukung Pertumbuhan UMKM
• Transisi Energi Diprediksi Mampu Tingkatkan Produktivitas Ekonomi
• Harga Rumah di RI Mencapai Kenaikan Tertinggi Sejak Pandemi
• Pertamina Atasi Perubahan Iklim Melalui Konservasi Lingkungan

Aklim menjelaskan, angka anak yang berhadapan dengan hukum itu ada peningkatan hampir 100 persen di bandingkan tahun lalu.

"Karena tahun 2022 hanya 45 kasus, perempuan sebanyak 36 sedangkan laki-laki 9 orang," ujarnya.

Dengan banyaknya kasus anak yang menjadi korban tersebut, pihaknya diminta oleh pihak kepolisian untuk melakukan pendampingan.

"Kta diminta sama polresta bandar lampung untuk pendampingan hukum si anak," Jelasnya

Setelah melakukan pendampingan ,maka dalam pemulihan si anak dari trauma atau sebagainya itu dari dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)

"Pendampingan psikolog dan rumah aman termasuk konsultasi itu ada di dinas PPPA.Kita hanya melakukan pendampingan dikepolisian atau di pengadilan saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Bandar Lampung Sriwati menambahkan ,dari banyaknya angka kasus anak tersebut ,biasanya anak-anak itu kurang pengawasan dari orang tuanya.

"Kebanyakan mereka itu karena pergaulan bebas dan  ada juga yang karena memang keluarga broken home atau keluarga tidak utuh," paparnya.(IQB)