Milenial Akan Punya Dua Akun di Bank, Rupiah Digital untuk E-commerce sampai Metaverse

Yunike Purnama - Kamis, 25 Agustus 2022 19:44
Milenial Akan Punya Dua Akun di Bank, Rupiah Digital untuk E-commerce sampai MetaverseRupiah digital sebagai bagian dari Central Bank Digital Currency (CBDC) akan memudahkan kalangan anak-anak muda generasi milenial bertransaksi di ranah digital, termasuk metaverse. (sumber: Dok Bank Indonesia )

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan, rupiah digital sebagai bagian dari Central Bank Digital Currency (CBDC) akan memudahkan kalangan anak-anak muda generasi milenial bertransaksi di ranah digital, termasuk metaverse.

Melalui rupiah digital ini, perbankan menyediakan dua akun terhadap para nasabahnya. Pertama untuk menyimpan uangnya dalam bentuk mata uang yang ada selama ini, seperti uang kertas, dan kedua untuk penyimpanan uang digital.

"Ke depan untuk para milenial akan punya dua akun di bank," kata Perry dalam Konferensi Internasional Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (BMEB) ke-16 dan Call for Papers 2022, Kamis, 25 Agustus 2022.

Perry menjelaskan, rupiah digital ini bisa digunakan sebagaimana kegunaan rupiah pada umumnya, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.

Tapi, dia menegaskan, tentu untuk rupiah digital digunakannya untuk seluruh kepentingan transaksi digital, seperti di metaverse, maupun untuk sebagai aset digital seperti aset kripto yang diterbitkan pihak swasta bukan bank sentral tertentu.

"Ke depan rupiah digital ini akan digunakan di digital banking, e-commerce, bahkan sampai ke metaverse, itu adalah rupiah digital kita," ujar Perry.

Perry memastikan, rupiah digital ini akan betul-betul bisa terealisasi ke depannya karena mau tidak mau di tengah tumbuh pesatnya aset kripto yang memiliki risiko karena tidak dikelola bank sentral, keberadaan mata uang sebagai kedaulatan negara perlu diterbitkan dalam bentuk digital.

"Kita akan melakukan itu sehingga anda akan bisa melakukannya di metaverse dari situ menggunakan digital rupiah. Bapak-bapak dan ibu-ibu serta anak-anak milenial kita akan datang ke masa depan dari sekarang," ucap Perry.

Saat ini, BI sudah memasuki tahap seleksi bank-bank besar maupun perusahaan sistem pembayaran yang juga berkapasitas kuat untuk mendistribusikan rupiah digital.

Proses seleksi ini ditempuh setelah BI memilih mekanisme distribusi mata uang digital rupiah tersebut melalui sistem wholesale. Bank besar dan perusahaan payment sistem itu kemudian dimandatkan untuk mendistribusikannya ke ritel.

Proses distribusinya akan menggunakan Distributed Ledger Technology (DLT) - Blockchain untuk memastikan keamanan digital rupiah bagi para pemiliknya. Didukung dengan khazanah rupiah digital seperti ruang khazanah sebagai tempat penyimpanan rupiah saat ini. (*)

Editor: Yunike Purnama
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS